Ditempeli Hantu Elok Dari Gunung Bromo

Hai Gansis saya ingin share pengalaman seram saat bertandang di Gunung Bromo nih, karena kembali trending cerita seram yang di mana mana. Cerita ini tidak kalah horornya sampai sampai kalian kemungkinan tidak ingin nemuin hal seperti ini. Apa menurut kalian saya ada pada narasi ini? Kita baca bersama sama cerita di bawah ini.

Pagi itu mereka ber enam memilih untuk berkunjung gunung bromo dengan memakai 3 sepeda motor dengan berbonceng berboncengan keduanya. tiga orang lelaki yakni Ma'il, Vandi dan Edo dan tiga orang wanita yakni Maya, Elke dan Krisa.

Maya dan Mail memang bersahabat telah lama semenjak di kursi SMP, Elke dan Vandi mereka jumpai pada acara lintasi universitas dan telah sama-sama mengenali secara baik, Krisa ialah rekan Maya di Unit Aktivitas Mahasiswa Musik dan Edo ialah rekan dari Vandi.

Karena mereka dari beragam wilayah dan universitas yang lain karena itu mereka memilih untuk bergabung di Mushola Sabilillah Belimbing Malang. Sesudah kita bergabung disitu, kita bersama pergi Ke Bromo melalui wilayah Poncokusumo.

Awalannya Ma'il boncengan dengan Vandi, Edo dengan Krisa dan Maya dengan Elke. Tetapi karena jalanan cukup susah dan berlumpur karena tersisa hujan tempo hari karena itu anak wanita memilih untuk dibonceng anak lelaki.

Kami merencanakan bermalam satu malam di situ karena ingin nikmati sunset sunrise di wilayah pegunungan. Sangat indah perjalanan kita ke sana walau jalanan sedikit susah dan berlumpur, tidak ada permasalahan yang memiliki arti pada awal perjalanan.

Siang itu mereka memilih untuk membuat tenda di wilayah padang savana yang cantik. Sesudah tenda berdiri mereka meneruskan perjalan untuk nikmati keelokan Kawah Gunung Bromo sampai matahari tenggelam. Sesudah senang nikmati panorama dan berfoto disitu karena itu mereka memilih untuk kembali lagi ke tenda untuk istirahat.

Malam itu mereka memilih untuk menyanyi bersama dimuka tenda sambil nikmati dinginnya malam di wilayah pegunungan. Vandi benar-benar pintar saat bermain gitar, mereka kelihatan menikmatinya. Mereka bawa makanan benar-benar banyak, bawa kopi, roti, bawa cemilan dan sebagainya.

Alunan Lagu dari gitar fandi menemani nyanyian kami sampai senang. Saat hebat menyanyi, Krisa berbisik ke

Maya termenung sekalian sedikit terkejut, diliriknya Elke sedang berbaring mainkan smartphonenya dan termenung. Tetapi Maya dengar suara wanita yang meneruskan nyanyian bersama-sama dengan suara Vandi dan Edo.

"Itu suara siapa?" Maya menanyakan ke Krisa sambil melirik mengarah sekitar. "Itu yang saya tujuan barusan" kata Krisa.

Maya dan Krisa masih dengarkan suara wanita di selang celah suara Vandi dan Edo sambil pastikan dan cari tahu asal suara. Mereka tidak langsung menyapa Vandi dan Edo. Karena mungkin mereka masih ingin tahu. Edo mendadak termenung sekalian menyaksikan mengarah Maya, Krisa dan Elke. Edo tersadarkan ada suara wanita yang turut menyanyi selainnya mereka.

"Van diem!" Kata Edo lirih, Vandi hentikan Lagu dan gitarnya. "Mengapa?" Bertanya Vandi. Tau-tau sunyi. "Barusan ada suara wanita ikut-ikutan menyanyi,"jawab Edo. "Ah ngarang, yang menyanyi mah anak-anak tuch," percaya Vandi. "Iya betulan, kita denger ada yang ngikutin menyanyi selainnya kita terus saya diem, Maya saya suruh diem , ya kan May?" Sahut Krisa. "Iya, masih tetap ada suara wanita menyanyi saat kita diem." Elke menyambung, "Saya tidak ikut-ikutan menyanyi, saya baru saja maen ponsel."

Kondisi masih konstan dan terkondisikan. Mereka menduga kemungkinan pada salah denger, atau yang ngerjain mereka sang Ma'il. Tetapi sang Ma'il bukan type anak usil sich. Ia barusan mohon pamit tayamum karena ingin menjalankan sholat isya. Tetapi di hati kecil mereka masih tetap menanyakan bertanya dan berasa ada yang ganjil.

Vandi meneruskan bermain gitar kembali dan menyanyi, dituruti Edo, Maya, Elke dan Krisa. Mereka solid sekali menyanyikan lagu pop hits Indonesia. Ini kali suara wanita yang lain ikut-ikutan menyanyi makin keras, mereka cukup melirihkan suara mereka. Mereka betul-betul percaya jika benar ada yang menyanyi selainnya mereka.

Bulu-bulu kuduk bergidik, melirik ke sana kesini gelap pekat. Tetapi ada dua figur wanita yang mendadak ada dari arah kegelapan ke arah tempat mereka dan mendadak saja merapat. Kulitnya putih, elok dan memiliki rambut panjang, yang satu kenakan pakaian kuning dan yang satunya coklat.

Spontan mereka sedikit terkejut dengan kedatangan 2 orang itu, karena mereka diam saja pada akhirnya Edo mulai menanyakan ke 2 orang itu. "Mbak, darimanakah ini kok berdua saja, ingin masuk di sini? Kita terkejut mbak, mendadak ada mbak-mbak elok yang berdiri di sini, silahkan duduk mbak." Pada akhirnya mereka duduk merapat. "Mbak, darimanakah kok berdua saja? Mana kelompok yang lain?" Bertanya Maya. "Pulang kerumah," kata wanita berpakaian kuning. "Loh mbak sama siapa sajakah? Bagaimana pulangnya?" bertanya Elke. Ia cuman tersenyum.

Pertanyaan mereka dijawab dengan singkat dan benar-benar garing, muka mereka makin kelihatan pucat dan jadi lebih pendiam. Wanita Berpakaian kuning itu berbicara "saya cari barang." mereka bertanya barang apa dan bagaimana tetapi ke-2  wanita itu cuman termenung. Fenomena mulai terlihat, bulu-bulu kuduk mereka semuanya jadi bergidik, 2 orang itu pada akhirnya bangun dan menjauhi dari tenda kami. Saat sebelum berakhir pergi, mereka cuman menjelaskan "balikkan barang saya."

Mereka menyaksikan ke-2  orang itu berakhir pergi makin menjauh. Setalah cukup jauh, anehnya dari belakang mereka terlihat sang pakaian kuning tidak mempunyai tangan samping kiri, tidak kelihatan jemari yang menjulur pada lengan pakaiannya. Tidak seperti lengan kanan dan tangan partnernya. Kondisi makin menakutkan.

Ma'il tiba dengan muka yang sedikit ketidaktahuan, ia menanyakan ke mereka apa mereka tidak ada apa-apa karena saat Ma'il ambil wudhu ia jalan-jalan sesaat di tempat lajur motor, ia dengar suara wanita yang tertawa-tawa dari arah tenda. Karena itu ia segera datang ke arah tenda.

Rekan-rekan bercerita peristiwa yang sudah mereka rasakan ke Ma'il, selanjutnya Ma'il memberikan instruksi jika mereka harus ambil wudhu dan sholat isya berjemaah, mereka juga ikuti intruksi dari Ma'il.

Malam itu ialah malam yang panjang karena mereka rasakan ketakutan hingga mereka tidak dapat tidur, angin terhembus benar-benar kuat dan ada gerimis hujan yang paling mengusik ketenangan mereka.

Dalam tidur sesaat mereka, 3 antara 6 anak yakni Vandi, Krisa dan Edo alami mimpi yang serupa yakni dikunjungi wanita memiliki rambut panjang yang serupa dengan wanita yang sudah mereka jumpai. Saat sebelum shubuh pagi hari mereka telah terjaga dan bercerita mimpi yang serupa.

Sesudah shubuh mereka menghirup bau busuk yang paling menusuk di tempat tenda hingga Edo berasa mual mual dan sakit di perut. Tangannya dingin. Ucapnya ia berasa benar-benar panas seperti orang yang demam campur menggigil.

Maya menolong membikinkan satu minuman hangat untuk Edo, dan lainnya mengepak tenda mereka. Mereka memilih untuk pulang pagi hari sesudah matahari naik karena situasi tidak nikmat sama sekalipun. Awalannya mereka masih ingin bergembira dan berfoto disitu tetapi kondisi tidak memberikan dukungan.

Sesudah matahari naik, Edo masih lemas tetapi dapat bangun. Sesudah keadaan Edo lebih baik, mereka memilih untuk pulang. Maya membulatkan tekad pulang dengan membonceng Elke, Vandi dengan Krisa dan Ma'il membonceng Edo yang sakit.

Diperjalanan pulang, rupanya sepeda motor Maya mati hingga mereka diwajibkan untuk stop sekaligus istirahat. Sesudah dicoba starter seringkali tidak dapat, hingga mereka sedikit berserah sekalian menanti orang melalui di lajur pulang.

Edo sekalian lemas berbicara, "ini kemungkinan salahku." "Tujuanmu?" Sahut Maya. "Saya ambil kotak kecil ini saat diperjalanan pergi, saat saya kencing disekitaran tempat pos laporan keberangkatan yang kita stop sesaat tempo hari, disitu saya mendapati ini." Edo memberikan kotak ke Maya.

"Astaghfirullah" terkejut Maya sekalian melempar kotak itu. Merapat rekan-rekan semua menyaksikan isi kotak yang terbuka. Mereka terkejut dan ketakutan. Mereka menyaksikan sebuah tangan(saja) yang di jemari manisnya bercincinkan emas dan bermata mirip berlian.

Edo yang menyaksikan peristiwa itu rasakan bingung. Yang ia jumpai dalam kotak itu saat awalnya ia membawa ialah ranting pohon dengan cincin cantik dalam kotak hingga ia membawa. Menurut dia ia mendapati rezeki. Setelah dari sana ia punya niat untuk jual dan memperoleh untung.

Mereka ketakutan dan memilih untuk kembalikan kotak yang berisi cincin itu. Kemungkinan ada hubungan dengan hantu wanita yang mereka jumpai tadi malam tanpa tangan kiri. Kemungkinan mereka cari cincin atau tangan itu.

Mereka coba hidupkan motor Maya, akhirnya dapat hidup. Karena tempat ditemukan kotak itu telah terlintasi karena itu mereka memilih untuk berputar-putar balik dan mengembalikannya.

Mereka sedikit lega sesudah kembalikan kotak itu. Mereka benar-benar jera sekali dengan peristiwa seperti itu. Mereka tidak mau mengulang hal sama kembali yakni ambil barang asing pada sebuah tempat.

Perjalanan pulang sangat lancar, walau mereka sedikit rasakan ketakutan. Maya berjumpa dengan Om nya saat masuk ke wilayah Malang. Maya menyaksikan Om nya berdiri di muka tempat tinggalnya. Om nya yang tinggal disana cuman dipanggil oleh maya sambil tersenyum dan meneruskan perjalanan.

Rupanya hantu wanita tanpa tangan itu ngikutin dan nempelin sang Edo Gansis Karena sang Edo bawa tangannya. Walau sudah dibalikkan, kemungkinan ia telanjur sukai dengan Edo. Dih horor sekali. Jika ada yang tahu triknya supaya hantu wanita itu tidak ngikutin sang Edo kembali silakan komentar di bawah Thread ini! Karena kabarnya kata rekan-rekan mereka yang Indigo, ia masih dituruti oleh wanita itu!