Bila kita bertandang ke Gunung Suru, Sleman, sering dihubungkan dengan tuyul, tipe makhluk lembut yang bertubuh kecil seperti anak-anak. Konon di Gunung Suru ada sebuah lokasi yang jadi kerajaan oleh tuyul.
Sudah diketahui, Tuyul sendiri sebagai makhluk nyata seperti anak kecil yang kerap dipiara untuk mengambil uang. Banyak orang memiara Tuyul karena ingin kaya raya dan punyai banyak harta.
Salah satunya lokasi yang konon sebagai istana tuyul ialah Gunung Suru, Sleman. Masyarakat sekitaran mengenali Gunung Suru sebagai tempat beberapa orang ambil tuyul untuk dipiara, selanjutnya diminta cari uang.
Jika disaksikan dari mata orang biasa, tidak ada yang spesial dari wilayah Gunung Suru ini. Cuman ada bentangan ilalang dan pohon-pohonan tumbuh di bukit batu-batuan itu. Nach, salah satunya batu itu, yang dikatakan sebagai Watu Ogal-agil. Di batu berikut disebut pusat kerajaan tuyul ini ada.
Letak watu ogal-agil cukup unik, karena ada di ujung tepi tebing. Disaksikan sepintas, semestinya batu itu tidak bisa bertahan di dalam situ dan tentu menggelinding ke bawah. Itu penyebabnya masyarakat di tempat mengatakan watu ogal-agil, yang maknanya bergoyang. Bahkan juga di saat gempa mengguncangkan daerah Sleman dan sekelilingnya, batu itu tidak pernah berubah sedikit juga.
Karena terletak di tepi jurang, jadi tidak logis jika batu ini masih bertahan. Bahkan juga, menurut masyarakat, batu itu sebetulnya pernah jatuh, tetapi balik lagi ke arah tempat sebelumnya. Di atas Watu Ogal-agil berikut beberapa peziarah yang ingin ambil tuyul menempatkan sesajen mereka. Banyak orang yang tiba ini di luar daerah Yogyakarta.
Anehnya, tuyul di Gunung Suru ini malas dipiara oleh masyarakat sekitaran. Berikut penyebabnya kenapa umumnya pengunjung bukan datang dari wilayah di tempat atau Yogyakarta sendiri. Kenapa demikian?
Comments
Post a Comment