Masuk bulan akhir September, bangsa Indonesia selalu diingatkan satu insiden historis. Ya, Pergerakan 30 September atau G30S yang sedang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI). Di tanggal ini, dulu banyak jenderal Angkatan Darat dibunuh dengan bengis oleh banyak PKI. Banyak korban jenderal ini lantas diketahui dengan Pahlawan Refolusi.
Tapi kegarangan PKI ini gak cuman terjadi di ibu-kota. Beberapa wilayah sangat juga tersohor dengan insiden yang libatkan PKI. Antara lainnya Jawa Timur. Juga banyak narasi seram berkaitan insiden ini. Sama yang diceritakan Dadang, masyarakat Jawa Timur ini.
Menurut Dadang, sekarang dia tengah menyelesaikan sawah. Tempat sawahnya ini dulu sebagai tempat insiden kegarangan PKI. Juga gak jauh dari sawah milik dia itu, ada sebuah gedung tua dengan lantai tiga. Gedung tua ini udah lama didiamkan kosong. Tiada satu faksi lantas yang bermaksud menjatuhkannya. Termaksud pemda di tempat.
Meski sebenarnya, gedung itu termasuk mengerikan. Manalagi tempatnya yang jauh dari permukiman dan ada di dalam ruangan pesawahan.
Sempat berulangkali ada faksi yang mau menjatuhkan gedung itu. Tapi selalu tidak sukses. Banyak narasi tersebar, mereka yang mau menjatuhkan gedung itu selalu terganggu makhluk lembut. Juga beberapa alat berat yang mau dipakai, mendadak gak pengen berperan. Meski sebenarnya awal kalinya tiada soal dengan alat berat itu. Hasilnya, sampai sekarang gedung tua itu tetap berdiri kukuh.
Tidak hanya itu, kata Dadang, sawah milik dia itu dulu sebagai tempat banyak korban kegarangan PKI dipendamkan. Tapi beberapa lantas dipindah. Tapi bekasnya telah tidak berbekas.
Karena barangkali hal demikian, menurut Dadang, sawah dan lingkungannya seputarnya tersohor mengerikan. Itu juga penyebab, ruangan sawah di kitaran itu punyai harga jual yang paling rendah ketimbang dengan ruangan sawah yang lain. Juga berulangkali dia menyatakan memandang munculnya sesuatu hantu wanita yang menggendong bayi. Masyarakat lebih kurang sebutkan dengan istilah hantu Kinasih. Kinasih dimaksud masyarakat sebagai korban kegarangan PKI. Dia dibunuh dengan bengis oleh PKI. Meski sebenarnya ketika itu dianya sendiri tengah hamil tua.
Satu pagi lebih kurang jam 05.00 WIB, Dadang pergi ke sawah milik dia dengan memakai sepeda motor lama waktunya. Hari masih demikian padi. Maka dari itu belumlah banyak orang yang berseliweran. Perjalanan dari rumah ke sawah punya Dadang memakan banyak waktu lebih kurang satu jam. Cuman jalan setapak yang dapat dilintasi. Rimbun pohon di kanan dan kirim menghias sejauh perjalanan.
Comments
Post a Comment