Pengalaman Seram di warung ghaib

 Berikut di bawah ini ada sebuah kejadian mistik riil menurut pengalaman mistik yang serius dihadapi oleh satu orang yang bisa dikisahkan pada artikel di bawah ini. Secara fisik memanglah mereka sangatlah sukar untuk dinyatakan. Tapi kalau diberikan pertanyaan perihal kemunculannya, pastilah kita sangat percaya mereka ada dan barangkali ada di kitaran kita sekarang.silakan anda baca kejadian mistik di bawah ini:

Warung Makan Ghaib, Masa itu saya masih tinggal di secang magelang. kami satu keluarga dapat berangkat ke jakarta gunakan kendaraan individu. mulai sejak pagi saya dan keluarga telah repot prepared dan packing banyak barang mana sajakah yang dapat kami membawa. kami satu keluarga punya niat dapat liburan sekalian bersilahturahmi ke saudara di jakarta, lalu kami punya niat pergi dari magelang sore hari. menjadi perjalanan lebih enjoy dan bapak punya niat mengelit keramaian kalaupun mengerjakan perjalanan jarak jauh disiang hari.

Dan berangkatlah kami satu keluarga dari magelang kurang lebih jam 4 sore dari magelang, arah yang kami mengambil lewat lajur utara. waktu perjalanan kami tidak punyai firasat jelek apa saja. Dan perjalanan panjang lantas diawali. Tidak berasa hari telah mulai gelap, dan adzan magrib telah bergaung. kami menetapkan untuk istirahat sebentar dimasjid sekalian menepati sholat magrib. sehabis usai sholat, kami lantas menambahkan perjalanan. kian jauh kami meluncur kian tengah malam yang temani perjalanan, yang mula-mula diawalnya perjalanan, keadaan pada mobil demikian ramai dan penuh gurau tawa saya dan ke-2  adik saya, berganti perlahan-lahan jadi keadaan sepi. karena barangkali ibu dan ke-2  adik saya telah tidur terpulas. dan yang tetap terawat waktu itu cuma saya dan bapak. jam memperlihatkan jam 10.30 malam, kami telah masuk ruangan alas roban, jalanan berkelok ditengah-tengah rimba dan tanah alas, jauh dari kehidupan kota. di tempat ini keadaan telah mulai mengerikan. bapak kurangi kecepatan mobil lantaran situasi jalan yang gelap dan berkelok penuh tanjakan turunan yang kiri dan kanan nya jurang. saya dan bapak berasa ada sesuatu hal yang ganjil dan aneh, mulai sejak kami masuk ruangan alas roban, kami tidak berpapasan dengan kendaran lain seperti bis antara propinsi dan kendaraan yang lain , meski sebenarnya lajur ini termaksud arah yang kerap dipakai untuk ketujuan kota tegal. sehabis meluncur sekejap mendadak " Bruaaaaakkkk…!!­! " astagfirullah…m­obil yang kami naiki menghantam suatu ditengah-tengah jalan.

Bapak langsung meminggirkan mobil kepinggir jalan dan ambil senter yang berada pada dasbor. saya dan bapak lantas turun dari mobil memandang kondisi apa yang berlangsung. ibu dan ke-2  adik yang terjaga dengar suara bentrokan barusan. langsung was-was dan pengen keluar mobil, tapi bapak melarang dan memerintah ibu dan adik2 selalu pada.kemudia­n saya langsung periksa sisi depan mobil dan bapak periksa sisi bawah hingga sampai belakang mobil. saya serius sangat percaya bentrokan sekuat barusan selayaknya dapat bikin bamper mobil penyok atau pecahkan lampu kabut mobil, tapi sehabis saya check dengan saksama, tidak ada satu lantas guratan pada sisi depan mobil, juga debu dan sedikit lumpur yang melekat pd bamper mobil lantas masih utuh tidak terjamah. jujur saya terkejut dan bertanya-tanya. lalu bapak yang periksa sisi bawah hingga sampai belakang mobil pun tidak mendapatkan benda yang kami hantam barusan. lantas saya panggil bapak supaya turut periksa sisi depan mobil, barangkali dengan cari berdua dapat mendapatkan kerusakan mobil gara-gara bentrokan keras barusan.

Kami telah periksa berulangkali ,tiap pojok sisi depan mobil, tidak ada satu juga sisa bentrokan. lalu, apa yang kami hantam barusan? lantaran kami berasa ada yang tidak selesai, saya dan bapak langsung masuk di mobil untuk menambahkan perjalanan. ke-2  adik ku langsung berpindah sikap duduk, yang mula-mula duduk di bangku amat belakang berpindah ke bangku tengah bersama ibu, dan saya duduk di bangku depan temani bapak. kami lantas lagi meluncur di kegelapan malam alas roban, jam memperlihatkan jam 12 malam. ke-2  adik ku telah tertidur kembali, yang terbangun ini kali saya, bapak dan ibu. tak lama setelahnya , hujan mulai turun, meski hujan nya cuma rintik-rintik tapi cukup menggangu penglihatan, hingga sampai bapak harus membunyikan klakson di setiap dapat masuk kelokan yang tajam.

Saya dan ibu berencana tidak mengupas momen barusan, supaya bapak selalu tenang maka dari itu dapat fokus dijalan. lalu dari terlalu jauh nampak ada sepercik sinar neon, allhamdullilah.­ telah nampak permukiman, sehabis kian dekat rupanya itu sebuah warung makan pecel lele kecil benar di pojok kelokan di bawah pohon, untuk menentramkan keadaan kami menetapkan untuk mampir sebentar. kami satu keluargapun turun dari mobil, entahlah lantaran mengantuk atau sembrono, kaki saya terbentur pasak pertanda km ruangan. terdaftar di sana km 15.

kami satu keluarga masuk di warung itu. penjualnya menyongsong kami secara ramah tamah, dengan logat ciri khas pekalongan. kami pesan minuman dan makanan panas. iseng saya ajukan pertanyaan, " kok jam begini masih membuka pak? bapak berjualannya sendirian?" penjualnya menjawab " iya mas, ini ingin tutup kok, saya berjualan sama istri saya. itu istri saya mas," saya dan bapak terkejut, mulai sejak kapan ada orang yang berdiri dari sisi pintu masuk warung. meski sebenarnya barusan kami masuk melalui arah yang serupa dan sekelilingnya pohon besar. ya telah lah, saya tidak pedulikanny­a. lantaran perhatian saya tertuju pada ayam yang tengah digoreng. hehehe.

Kami makan dengan lahap, dan rupanya rasa sambal ny sedap, sangatlah sesuai dilidah. hingga sampai saya bertambah sambal nya 2x. sehabis kenyang makan ayam goreng. kami langsung balik ke mobil, waktu pengen masuk mobil, kaki saya terbentur kembali pasak pertanda km 15 barusan. oke saya sembrono. lantaran letak pasak itu tepat didekat pintu mobil. jadi lumrah kalaupun saya terbentur pasak itu. mobil kami juga mulai meluncur didampingi hujan rintik-rintik yang menguyur ruangan alas roban. sehabis sekejap selanjutnya kami keluar ruangan alas roban dan ketujuan tegal.

Singkat kata , kami telah merampungkan berlibur kami di jakarta, lantaran tak ingin mengenyam momen seperti tempo hari kembali. bapak menetapkan untuk pergi dari jakarta pagi hari tercipta di saat masuk alas roban kembali, hari masih siang. sehabis sekian jam kami tempuh perjalanan. kami masuk ruangan alas roban lebih kurang jam 1 siang. lalu saya ingin tahu dengan warung pecel lele yang masa itu kami datangi. rasa sambal nya sedap, tapi sayang, warung pecel lele biasa nya membuka di saat sore mendekati malam hari. adik saya tiba2 mau buang air kecil. bapak lantas meminggirkan mobil di kelokan jalan yang rada luas. dan memerintah adik untuk buang air kecil minim dengan mobil. sekalian istirahat sebentar sekalian nikmati panorama alas roban pada siang hari, tidak diingkari kalaupun panorama alas roban sangatlah elok. lantas saya memandang pasak km ditulis km 15. saya terkejut menakjubkan. itu pasak yang mengenai kaki ku kemarin. dan status pasak itu tepat ditepi jurang. dan seingat ku, status warung pecel lele masa itu kurang lebih 3 mtr. ada di belakang pasak barusan.

Saya terus panggil bapak dan ibu. dan menujukan pasak barusan dan tempat warung. sehabis diawasi, kelokan nya sama sepertiseperti masa itu, ada pohon besar di tepi jalan dan ada pasak ditulis km 15, tapi 1 mtr. belakang pasak itu telah jurang yang paling dalam. ikhtisarnya. masa itu kami tengah makan dipinggir jalan benar melayang-layang di atas jurang. cuma sebuah hal yang dapat mengatakan momen itu. kami mampir di warung gaib.