GUNUNG Besar sebagai spot pendakian yang cukup terkenal di kelompok pendaki. Berada di Jawa Barat, gunung ini berketinggian 2.958 mtr. di permukaan laut (mdpl) dan ada dalam cakupan Taman Nasional Besar Pangrango. Keelokan Gunung Besar sayang tidak lepas dari cerita seram yang diletakkannya.Seringkali beberapa pendaki Gunung Besar harus alami peristiwa yang tidak dapat diterangkan oleh akal sehat. Misalnya saja Gandel, seorang pendaki wanita yang punyai pengalaman mistik saat dia berpeluang mendaki Gunung Besar bersama beberapa rekannya.Dia dan kelompok pilih lajur lewat Gunung Putri. Walau gerimis, Gandel masih tetap segera naik dari basecamp ke pos 1 pada jam 08.00 WIB.Pendakian sebelumnya berjalan mulus, hingga kemudian mereka sampai di pos 3 dan hujan juga turun dengan derasnya.Simak juga: Pengalaman Mistik Pramugari Naik Pesawat Menyeramkan Buat Bergidik"Pos 3 nih, saya yang status masih haid cukup sensi sedikit. Naik dari pos 3 ke pos 4, emosi bertambah. Karena memang hujan besar juga. Kita berlima neduh tuch di shelter. Hujan cukup surut sedikit, kita kembali berlanjut," ungkapkan Gandel diambil dari kanal YouTube Sumar Adi Wijaya.
Gandel berasa benar-benar capek. Kebenaran, wanita itu sedang tiba bulan, jadi emosinya tidak konstan dan benar-benar peka. Di pos 4, Gandel berceletuk asal, yang menurut dia jadi cikal-bakal peristiwa menakutkan menerpanya di Surya Kencana."Sampai di pos 4 saya nangis, karena ya lelah getho, mungkin. Saya nyeletuk 'capek, Bang. Saya tidak ingin kesini lagi'. Nach, di sanalah awalnya permasalahan jika menurut saya," ucapnya.Gandel terus disemangati oleh temannya untuk selalu meneruskan pendakian. Akhirnya dengan berat hati, wanita itu menurut.Hatinya lebih baik saat sampai di Surya Kencana. Tetapi kembali jelek saat dia ikuti temannya untuk cari status tenda di ujung teritori.Simak juga: Trending Penemuan Pusara Tua Di-claim Punya Saudara Kandungan Habib Husein Luar Tangkai
Mendekati maghrib, Gandel ke daerah yang disanggupi semak ilalang untuk buang air kecil. Untuk pendaki wanita yang tiba bulan, mereka harus bawa kopi saat buang air kecil untuk menyarukan berbau amis. Tetapi, waktu itu Gandel lupa. Saat buang air kecil, Gandel juga berasa ada figur yang melihatnya."Perasaan saya saat itu, saya tuch ada yang ngintip. Cocok nengok tidak ada siapa saja. Saya tuch feeling-nya bukanlah orang, seperti sosok yang sedang melihatin saya. Pemikiran saya mendadak mikirnya, cewek kembali melihatin saya ada di belakang pohon. Ada di belakang saya memang ada pohon besar," katanya.Sesudah kembali lagi ke tenda, Gandel menukar pembalut dan menyimpan dalam kantong plastik bertabur kopi, saat sebelum ditempatkan dalam tas.Semenjak waktu itu, hal aneh Gandel rasakan. Kepalanya berasa berat. Dia telah minum obat dan istirahat tetapi tidak juga lenyap.
Gandel berpikiran jika dia cuman kecapekan, lalu memilih untuk tidur. Tetapi dia justru mimpi berada di tenda dengan sosok makhluk raksasa menakutkan yang sedang merengkuhnya. Makhluk itu berbisik kepadanya, menjelaskan bila Gandel tidak bisa keluar sini.
"Di tenda itu saya tidak sendiri. Saya dipeluk sama figur besar sekali. Hitam, dengan bulu, matanya merah. Saya tuch dipeluk pada tangannya sampai saya engap sendiri dan sulit napas," ungkapkan Gandel.
"Saya bingungnya, tenda yang saya setubuhin jadi ruang yang besar, muat sama tubuh figur itu. Terus guenya jadi nyempil, kecil sekali. Saya takut. Dalam tidur saya, saya ingin bangun. Ini sesak sekali saya napas, tetapi tidak dapat," sambungnya.
Gandel usaha bangun. Dia merapalkan banyak doa. Matanya dapat terbuka, tapi badannya tetap tidak dapat bergerak.
Saat mulai tenang, Gandel melihat ke segi kiri di mana figur itu berada di mimpinya. Untungnya, Gandel tidak mendapati siapa saja.
Pendaki itu lalu coba berpikir positif dan kembali tidur karena kepalanya masih berasa berat. Kembali lagi, figur itu tiba kembali pada mimpinya.
"Saya mimpiin ia ada di belakang tenda saya, tetapi tempatnya tuch saya berada di luar tenda. Saya hadap-hadapan dengannya. Ia dari sisi saya, saya di hadapannya. Memang tidak deket sekali, hanya ia ngomong 'elu tidak dapat keluar dari sini'," ceritanya.
Gandel terus merapalkan doa sampai pada akhirnya dia tersadarkan kembali sekitaran jam 02.00 pagi hari. Lantas saat adzan subuh berkemandang dari handphonenya, wanita itu baru dapat tidur dengan tenang.
Diperjalanan datang dari pucuk, Gandel kembali lagi terganggu oleh makhluk tidak nyata. Untung, dia bersama beberapa rekannya bisa pulang dengan selamat.
Comments
Post a Comment