Babi ngepet yang berada di Sawangan, Depok menggegerkan warga Indonesia. Masalahnya praktek babi ngepet sendiri banyak yang yakini jika itu cuman dogma saja.Tetapi, ada pula yang yakini jika babi ngepet memang betul ada. Berikut pernyataan seorang pria yang dahulunya pernah lakukan ritus babi ngepet yang diambil Okezone dari kanal Youtube TH.2 TvFirman (bukan nama sebetulnya) lakukan laganya di tahun 2003. Karena tekanan ekonomi di saat itu, Firman ke satu wilayah di Jawa Barat. Di sana, dia menjumpai seorang dukun untuk diajari langkah lakukan ritus babi ngepet.Sesudah mendapatkan panduan, dukun itu arahkan Firman untuk ke sebuah kompleks makam. Di makam itu ada sebuah pusara panjang di bawah pohon besar yang nanti akan dipakai Firman sebagai lokasi ‘bertirakat' dan berpuasa.Tetapi, puasa yang ditempuh oleh Firman sedikit berlainan. Saat pagi hari, dia bisa minum air embun. Siang harinya dia bisa makan tetapi cuman beberapa kepal ketan putih saja. Lantas lanjut berpuasa kembali sampai malam.
aaaPada malam ke-19, Firman dijumpai oleh satu ekor babi besar seukur kerbau. Ternyata itu ialah siluman babi yang selanjutnya mengajari Firman untuk lakukan ritus babi ngepetnya. Saat sebelum lakukan ritus, babi itu lakukan kesepakatan berbentuk tumbal dengan Firman."Awalannya sich ia ngomong tumbal itu berbentuk anak. Tetapi tidak harus anak sendiri, dapat anak kecil," ungkapkan FirmanFirman pada akhirnya menerimanya dan dia juga pada akhirnya dapat beralih menjadi babi. Saat jadi babi, Firman mengutarakan jika babi itu cuman luarannya saja, tetapi saat jalan dia masih tetap jalan dengan 2 kaki seperti manusia biasa."Saya cuman menggeserkan badan ke dinding-dinding rumah yang saya ingin curi. Mendadak saya bertemu kaca. Saya saksikan kaca, saksikan diri saya kok monyong seperti babi. Tetapi hati saya itu tidak babi," ucapnya.
Firman mulai memperlancar laganya pada jam 12 malam. Tidak cuman ambil uang, dia ambil perhiasan dan barang bernilai yang lain. Sesudah sukses memperoleh pendapatan, Firman tidak langsung bebas. Dia harus menyetujui perjanjiannya dengan babi itu.
"Saya harus bertandang ke pusara itu. Disitu saya diminta minum darah. Saya tidak tahu itu darah apa tetapi baunya mengagumkan amis. Dan pada malam-malam Jumat itu saya dibawa bersetubuh dengan satu ekor babi yang besar itu. Walau sebenarnya awalnya tidak ada kesepakatan itu," kata Firman dengan terbata-bata.
Semuanya Firman kerjakan secara mau tak mau, tetapi karena keadaan ekonomi yang tidak juga lebih baik, masih tetap dia kerjakan. Tapi, semua berbeda saat satu hari anaknya sedang main otopet.
Anaknya tertabrak oleh sebuah mobil yang lewat dan meninggal saat itu juga. Tetapi menurut pembicaraan masyarakat, anak Firman seperti bukan ditubruk tetapi seakan ada yang memikat.
"Saya berpikiran kemungkinan anak saya ini jadi tumbal oleh siluman babi itu," ucapnya.
Sesudah peristiwa itu, Firman putuskan bertaubat dan stop dari ritus babi ngepet itu. Dia juga pada akhirnya dapat jalani hidupnya dengan kembali normal.
Comments
Post a Comment