Kematian menjadi satu kejelasan untuk tiap manusia yang hidup. Langkah dan waktunya saja yang membandingkan. Tetapi bagaimana apabila sudah dipastikan telah wafat, lalu hidup kembali ketika telah ada dalam keranda? Berikut narasi mati suri yang dirasakan Mbah Ngadiro, kakek tua asal Jawa Timur.
Mbah Ngadiro ini telah dipastikan wafat. Sampai saat sedang dibopong dalam keranda sebuah fenomena terjadi.
Kejadian ini terjadi pada tahun akhir 2007 pada sebuah daerah di Jawa Timur. Hiduplah seorang kakek tua namanya Mbah Ngadiro. Dia sebatangkara hidup sendirian dalam suatu rumah yang cukuplah sederhana. Tetapi termasuk kuat untuk ukuran rumah tua. Cukup banyak memandang rumah memiliki nuansa tradisi jawa itu, dipandang mempunyai aura mistik.
Mbah Ngadiro ini umurnya nyaris 100 tahun. Setiap harinya dihabiskan untuk menggembala kambing. Walau hidupnya cukuplah sederhana, di daerah itu beliau paling dituakan dan benar-benar disegani. Seringkali orang minta nasihat ke Mbah Ngadiro.
Mbah Ngadiro ini dikenali jadi orang yang bagus dan ramah. Seringkali dia memberi saran ke anak muda di kampungnya. Tidaklah aneh bila beberapa orang menyenangi personalitas pria tua renta itu.
Walau hidup sebatang kara, Mbah Ngadiro memiliki cucu angkat wanita namanya Rara. Walau sekadar cucu angkat, gadis remaja ini telah seperti cucu asli Mbah Ngadiro.
Bila ada peluang, Rara selalu meluangkan bermain ke rumah Mbah Ngadiro. Di dalam rumah itu, Rara meluangkan menolong merapihkan dan bersihkan rumah Mbah Ngadiro. Dari semua seisi rumah, ada satu ruang yang tidak berani dimasuki Rara. Ruang itu termasuk khusus untuk Mbah Ngadiro. Benda-benar classic banyak terpajang di ruang itu. Seringkali Rara juga dibikin bergidik bila menyaksikannya. Bahkan juga pernah satu waktu, Rara dikejutkan dengan suara ribut di ruang itu. Walau sebenarnya waktu itu Mbah Ngadiro tidak sedang ada di dalam rumah.
Comments
Post a Comment