Skip to main content

Cerita Jorinde dan Joringel dari Jerman

Pada jaman jaman dulu hiduplah seorang penyihir tua yang tinggal dalam suatu kastil dalam rimba.Peri itu benar-benar sakti hingga dapat mengganti dianya memnjadi wujud apa saja yang ia ingin.Siang hari umumnya ia pergi sebagai burung hantu atau jadi kucing, tetapi pada malam hari ia menjadi lagi sorang nenek tua kembali.

Bila ada seorang pemuda yang dekati kastilnya, karena itu pemuda itu bisa menjadi kaku tidak dapat bergerak sampai sang penyihir tiba membebaskannya.


Sesudah di lepaskan dari sichir, pemuda itu tidak mendapati kastil itu kembali.


Bila yang dekati kastil ialah seorang gadis, karena itu gadis itu akan beralih menjadi satu ekor burung.


Dan sang penyihir akan memasukkan burung itu ke sangkar di kastilnya.


Dalam kasti ada 7000 sangkar yang trgantung dan semua dengan burung-burung elok didalamnya.


Pada tempat lain hiduplah seorang gadis yang paling elok namanya Jorinde. Jo


Ia lebih elok dari semua gadis sebagai burung piaraan nenek sichir.


Jorinde mempunyai seorang pacar namanya Joringel, dan mereka akan selekasnya menikah.


Di suatu hari mereka pergi jalan-jalan dalam rimba.


"Kita harus waspada, saya dengar di rimba ini tinggal penyihir jahat yang dapat mengganti kita jadi hewan yang ia harapkan." Joringel mengingati.


Tetapi hari itu ialah hari yang cantik.


Matahari berkilau dengan jelas antara dahan-dahan pohon-pohonan yang kelihatan warna hijau gelap, dan udara rimba yang sejuk seperti panggil mereka untuk selalu masuk ke dalam.

Tetapi di dalam rimba mereka dengar suara burung merpati menyanyikan lagu yang bersedih.


Jorinde terharu dan turut menangis dengar nyanyian itu.


Ia duduk di bawah cahaya matahari sekalian berduka.


Joringel turut jadi bersedih.


Dan saat mereka tersadarkan jika mereka telah jalan terlampau jauh di dalam rimba, mereka melihat sekitar mereka.


Mereka benar-benar kebingungan, karena mereka tidak paham ke mana arah untuk pulang.


Mereka salah jalan.

Sementara matahari pelan-pelan mulai menurun.


Saat Joringel menyaksikan sekitar, lewat semak-semak ia menyaksikan dinding tua kastil yang tidak begitu jauh dari tempat mereka duduk.


Ia jadi benar-benar kaget dan memulai ketakutan.


Waktu itu Jorinde menyanyi:


"Burung kecilku, dengan leher warna merah,


Menyanyi bersedih, bersedih, bersedih,


Ia menyanyi seakan-akan berduka bersama Merpati,


Menyanyi lagu bersedih…."


Saat Joringel menyaksikan ke Jorinde, Jorinde pelan-pelan beralih menjadi satu ekor burung bulbul dan menyanyi,

Satu ekor burung hantu dengan mata yang berpijar, terbang melingkari burung bulbul itu dan berteriak 3x, "To-whoo, to-whoo, to-whoo!"


Joringel tidak bisa bergerak, ia berdiri di situ seperti sebuah batu, pun tidak dapat menangis atau bicara, atau gerakkan kaki dan tangannya. dalam pada itu, matahari telah tenggelam.


Burung hantu itu saat ini terbang ke arah semak-semak, dan kemudian keluar semak-semak berbentuk seorang wanita tua yang bungkuk, berkulit kuning, kurus, dan mata warna merah besar dengan hidung bengkok.


Wanita tua itu kelihatan menakutkan, ditambahkan situasi justru di rimba yang menakutkan.


Ia seperti bicara sendiri lalu tangkap burung bulbul, dan membawa pergi dalam pegangan tangannya.


Joringel cuman dapat menyaksikan peristiwa itu, ia diam terdiam tidak dapat bicara atau bergerak.

Namun, pada akhirnya wanita tua itu tiba kembali, dan berbicara, "Saat bulan menerangi sangkar burung, biarlah ia bebas."


Selang beberapa saat, Joringel juga terlepas.


Ia selekasnya berlutut dan meminta ke wanita tua itu untuk melepas Jorinde, tapi wanita tua itu menjelaskan jika Joringel tidak pernah berjumpa kembali dengan Jorinde, dan ia juga berakhir dan pergi wafatkannya demikian saja.


Joringel panggil, menangis, dan mengeluh, tapi semua percuma, "Ah, apa yang perlu kulakukan?"


Joringel selanjutnya tinggalkan tempat itu, dan pada akhirnya datang dalam suatu dusun.


Di sanalah ia bekerja sebagai gembala domba dalam saat yang lumayan lama.Ia sering jalan dan bertandang ke sekitaran kastil, tapi masih tetap jaga jarak dengan kastil.


Pada akhirnya satu malam ia mimpi jika ia mendapati bunga warna merah darah, di tengahnyanya ada sebuah mutiara yang besar dan cantik.


Ia mimpi ambil bunga itu dan membawa ke kastil, dan dalam mimpinya segala hal yang disentuh dengan bunganya, akan terlepas dari sichir.


Ia mimpi jika dengan itu ia dapat melepaskan Jorinde.


Pada pagi hari, saat ia terjaga, ia mulai cari bunga seperti pada mimpinya tertera di atas bukit dan di bawah lembah.


Ia terus cari, sampai di hari ke-9, saat pagi harinya, ia mendapati bunga yang warna merah darah.

Di tengah bunga itu, ada sebuah tetes embun yang besar, sama dengan bunga dalam mimpinya.


Ia lalu lakukan perjalanan siang dan malam dengan bawa bunga itu ke arah kastil.


Saat ia ada dalam jarak 100 cara, ia tidak jadi patung tapi terus jalan sampai ke pintu.


Joringel jadi benar-benar suka, ia sentuh pintu dengan bunganya, yang dengan selekasnya terbuka sesudah terjamah bunga.


Ia jalan lewat halaman, ikuti suara kicauan burung-burung.


Pada akhirnya ia mendapati ruangan di mana kicauan itu berasal, dan di ruangan itu dilihatnya penyihir sedang memberikan makan burung-burung di tujuh ribu sangkar.

Menyaksikan kehadiran Joringel sang Penyihir itu sangat geram.


Ia murka dan geram dan menyembur ludah beracun pada Joringel.


Tapi toksin itu tidak dapat mengenain Joringel dan berhenti sekitaran dua cara dari badannya.


Joringel tidak memedulikan penyihir itu, dan mengecek sangkar yang berisi burung-burung untuk melepaskan Jorinde.


Tetapi Joringel kebingungan, ada beberapa ratus sangkar yang berisi burung bulbul, bagaimana ia dapat mendapati Jorinde?


Tidak lama kemudian, ia menyaksikan wanita tua itu sembunyi-sembunyi ambil sangkar yang berisi satu ekor burung bulbul didalamnya, dan pergi ke arah sebuah pintu. Secara cepat Joringel melonjak ke arahnya, menyentuhkan bunga yang dibawa ke sangkar yang diusung oleh sang Penyihir itu. Bunga itu juga disentuhkan pada badan wanita tua yang jahat itu.


Saat itu sichir wanita tua saat itu juga pupus.


Saat ini, sang wanita tua tidak dapat kembali menyihir.


Jorinde yang sudah berbentuk seorang gadis elok kembali, berdiri tidak jauh dari Joringel.


Kemudian, Joringel juga menyentuhkan bunganya ke semua burung yang ada pada ruang itu. Selang beberapa saat, semua burung sudah berbentuk jadi manusia. Sesudah peristiwa itu, Joringel juga menggamit Jorinde untuk pulang dan kembali lagi ke desa mereka. Di situ, mereka pada akhirnya hidup berbahagia bersama.


Pesan kepribadian yang bisa diambil dari Rangkuman Narasi Rakyat Pendek Jerman : Cerita Jorinde dan Joringel ialah kejahatan pasti ditaklukkan oleh kebaikan. Dan jangan sampai perjuangkan apa yang kita cita-citakan.


Comments

Popular posts from this blog

Cerita Pendaki Wanita Dipeluk Figur Raksasa Hitam Dengan bulu di Gunung Gede

  GUNUNG Besar sebagai spot pendakian yang cukup terkenal di kelompok pendaki. Berada di Jawa Barat, gunung ini berketinggian 2.958 mtr. di permukaan laut (mdpl) dan ada dalam cakupan Taman Nasional Besar Pangrango. Keelokan Gunung Besar sayang tidak lepas dari cerita seram yang diletakkannya.Seringkali beberapa pendaki Gunung Besar harus alami peristiwa yang tidak dapat diterangkan oleh akal sehat. Misalnya saja Gandel, seorang pendaki wanita yang punyai pengalaman mistik saat dia berpeluang mendaki Gunung Besar bersama beberapa rekannya.Dia dan kelompok pilih lajur lewat Gunung Putri. Walau gerimis, Gandel masih tetap segera naik dari basecamp ke pos 1 pada jam 08.00 WIB.Pendakian sebelumnya berjalan mulus, hingga kemudian mereka sampai di pos 3 dan hujan juga turun dengan derasnya.Simak juga: Pengalaman Mistik Pramugari Naik Pesawat Menyeramkan Buat Bergidik"Pos 3 nih, saya yang status masih haid cukup sensi sedikit. Naik dari pos 3 ke pos 4, emosi bertambah. Karena memang huja...

Cerita Pernyataan seorang waktu jadi babi ngepet

  Babi ngepet yang berada di Sawangan, Depok menggegerkan warga Indonesia. Masalahnya praktek babi ngepet sendiri banyak yang yakini jika itu cuman dogma saja.Tetapi, ada pula yang yakini jika babi ngepet memang betul ada. Berikut pernyataan seorang pria yang dahulunya pernah lakukan ritus babi ngepet yang diambil Okezone dari kanal Youtube TH.2 TvFirman (bukan nama sebetulnya) lakukan laganya di tahun 2003. Karena tekanan ekonomi di saat itu, Firman ke satu wilayah di Jawa Barat. Di sana, dia menjumpai seorang dukun untuk diajari langkah lakukan ritus babi ngepet.Sesudah mendapatkan panduan, dukun itu arahkan Firman untuk ke sebuah kompleks makam. Di makam itu ada sebuah pusara panjang di bawah pohon besar yang nanti akan dipakai Firman sebagai lokasi ‘bertirakat' dan berpuasa.Tetapi, puasa yang ditempuh oleh Firman sedikit berlainan. Saat pagi hari, dia bisa minum air embun. Siang harinya dia bisa makan tetapi cuman beberapa kepal ketan putih saja. Lantas lanjut berpuasa kembali ...

Mistis Batu yang dapat Tumbuh

  Museum Cagar Alam Trovants Rumania, berada di Valcea County, dekat pada jalan yang menyambungkan Ramnicu Valcea dan Targu Jiu, 8 km jauhnya dari Horezu. Sama seperti yang diambil dari Tersembunyi.in, dalam suatu dusun kecil namanya Costesti, ada banyak batu yang memikat dan misteri, yang disebutkan trovants, yang dipercaya mempunyai kehidupan didalamnya. Trovant ialah istilah geologi yang kerap dipakai di Rumania. Ini memiliki arti pasir semen. Trovants ialah peristiwa geologi yang terdiri dari bermacam-macam bola pasir semen, ada karena beberapa kegiatan seismik kuat. Gempa bumi yang mengakibatkan pembuatan trovants pertama terjadi sekitaran enam juta tahun lalu. Apa yang membuat trovant-trovant ini unik dan misteri ialah mereka bisa mereproduksi sesudah contact sama air. Sesudah hujan lebat, batu-batuan ini tumbuh dimulai dari 6-8 milimeter dan usai dengan 6-10 mtr.. Salah satunya faktor yang paling aneh mengenai batu-batuan ini ialah jika walau mereka berbeda dalam ukuran, dar...