Pulau Bali kerap kali jadi opsi tujuan rekreasi untuk warga Indonesia dan internasional. Banyak beberapa tempat rekreasi yang memikat dan kaya riwayat didalamnya. Di lain sisi, Bali banyak memiliki tempat menyeramkan yang ditempati oleh makhluk gaib.
Satu diantaranya sebuah villa tidak terurus di Tanjung Benoa, Bali. Jaman dulu, vila ini ditempati oleh keluarga Jepang yang mempunyai anak. Sayang, anak lelaki itu wafat karena terbenam di kolam renang vila ini.
Di saat anak lelaki itu terbenam, anjing piaraan keluarga ini telah menggonggong untuk memberitahu orang tuanya. Tetapi, ke-2 orangtua anak ini tidak juga sadar sampai anak itu meninggal terbenam.
Ke-2 orangtua itu juga bersedih dan sedih karena sudah tidak berhasil jaga anaknya. Sampai pada akhirnya, keluarga Jepang ini tinggalkan vila besar itu dan kembali lagi ke Jepang. Semenjak itu, vila di Tanjung Benoa ini jadi tidak terurus dan ditempati oleh makhluk gaib.
Ini kali pencarian yangdilakukan oleh team PM:AM, Bayu dan Doel, dan team Ekspedisi Alam Lain, Gus Robin dan Benol, yang hendak ungkap riwayat dan cerita mistik di vila menyeramkan Tanjung Benoa, Bali.
Saat masuk ke salah satunya bangunan tempat tinggal di vila ini, Gus Robin menyaksikan figur makhluk gaib seperti kuntilanak yang berjiwa keibuan. Gus Robin menerangkan, figur wanita itu bukan sisi dari kuntilanak, tetapi dia dikenali oleh warga Bali sebagai figur wong kabur alias jin.
Figur jin wanita yang berjiwa keibuan itu biasa diundang Mama. Gus Robin juga memilih untuk lakukan mediumisasi buat bisa berbicara dengan figur Mama. Saat figur Mama telah merasuki badan Gus Robin, dia langsung keluarkan suara seperti ketawa.
Mama bercerita, dulu penghuni tempat ini sakit hati karena tidak dapat jaga anaknya sendiri sampai mati. Anak itu wafat pada umur masih bayi dan sekarang arwahnya yang telah berusia sekitaran sembilan tahun sudah dijaga oleh figur Mama.
"Saat ini saya mengawasinya, terkadang ia sama Mama. Karena itu saya diundang Mama. Saya dipandang orang tuanya," tutur Mama.
Mama menjelaskan, dia kini sedang mengurusi lima anak gaib, empat salah satunya ialah anak wong kabur dan cuman satu yang disebut anak manusia. Mama akui dia sukai memperlihatkan diri ke manusia yang menyukai mengusik.
"Saya tidak sukai dengan beberapa orang yang berlagak. Buat kerusuhan, membawa sepeda, itu ada yang melalui dari bangsa kami melalui. Tidak boleh mekebut, banyak anak-anak yang melalui, saya jaga anak-anak," tutur Mama.
Dijumpai, vila tidak terurus di Tanjung Benoa telah tidak terurus sekitaran sepuluh tahun lama waktunya. Vila besar ini mempunyai beberapa bangunan dan sebuah kolam besar yang dahulunya dipakai untuk renang oleh keluarga Jepang itu.
Kolam besar ini sebagai tempat peristiwa tenggelamnya anak kecil dari keluarga Jepang. Karenanya, banyak anak-anak wong kabur dan roh anak kecil yang wafat itu yang bermain disekitaran kolam.
Jika disaksikan dengan mata batin, kolam besar ini menjadi satu diantara lokasi yang disukai oleh beberapa siluman wong kabur. Gus Robin menerangkan, ada siluman monyet, ular, kambing, dan siluman yang lain yang suka ada di kolam.
"Di sini memang jika orang dapat saksikan ini lebih banyak silumannya ini di sini. Ya mainan ia sama anak kecil di sini," tutur Gus Robin.
Siluman monyet yang tempati kolam besar ini mempunyai rupa muka dan kepala seperti monyet. Tetapi, tubuhnya sebagai percampuran di antara manusia dan monyet. Dia banyak memiliki bulu-bulu, ekor monyet, sampai telapak tangan dan kakinya seperti monyet.
Disamping itu, siluman kambing pada tempat ini mempunyai rupa muka dan kepala seperti kambing. Dan sisi tubuhnya adalah hasil percampuran di antara manusia dan kambing. Siluman kambing ini selalu bawa tombak ke mana saja dia pergi.
Saat pencarian, team PM:AM dan Ekspedisi Alam lain masuk bangunan khusus dari vila tidak terurus ini. Saat masuk bangunan khusus vila ini, team pencarian langsung rasakan elemen negatif dibanding tempat yang lain.
Team pencarian juga memilih untuk mencari lantai dua bangunan khusus. Sepanjang pencarian, Gus Robin kerap menyaksikan figur makhluk gaib kuyang, umum diketahui sebagai leak oleh warga Bali.
Figur leak ini kerap diwujudkan berbentuk kepala yang terpisah dan lidah yang menjulur panjang keluar. Gus Robin menerangkan, figur leak sebetulnya bertubuh, namun badan dan kepalanya bisa dibagi jadi dua.
Sepanjang pencarian, figur paling kuat di vila tidak terurus ini adalah figur Banaspati Raja dan Leak itu. Pada akhirnya, Gus Robin berusaha untuk mediumisasi dengan salah satunya figur leak pada tempat ini.
Leak yang merasuki Gus Robin menjelaskan, figur paling kuat pada tempat ini adalah Banaspati. Hingga semua makhluk harus minta ijin kepadanya jika ingin tinggal. Disamping itu, figur Leak berpesan agar manusia harus 'mencaru', bersihkan, dan memberikan penjaga pada tempat ini.
"Tempat ini harus dicaru (diupacarakan sama sesuai Agama Hindu). Sama penunggu. Harus dibikin bersih ," tutur figur leak yang merasuki Gus Robin.
Comments
Post a Comment