Diperjalanan peristiwa manusia, dikenali sempat terjadi lompatan-lompatan peradaban yang jaraknya gak sama di antara waktu yang satu sama lainnya.
Tapi banyak sejarawan beranggapan sama kalau sehabis ada penemuan api, tehnologi batu, sampai penemuan logam, lompatan peradaban relatif berjalan cepat.
Di Nusantara, beberapa pakar arkeologi, palentologi, dan sejarawan lantas mengaitkan kalau waktu peradaban baru itu berlansgung lebih kurang 1.500 SM. Waktu ini biasa diberi nama masa Neolitikum atau masa Batu Muda.
Kalau ketimbang dengan usia manusia, kayaknya dari Neolitikum hingga sampai saat ini, baru lebih kurang 3.500 tahun tapi perkembangan masa telah demikian selisih jauh dibandingkan waktu Batu Muda.
Satu diantaranya style peradaban batu baru merupakan metode penguburan. Di era-era awal kalinya manusia telah mengartikan kematian jadi insiden penuh mistik dan mengakibatkan duka.
Namun, jasad tidak dipendam dengan sejumlah model penguburan tetapi kemungkinan besar cuman ditinggalkan dan didiamkan membusuk.
Hingga sampai lantas ada pusara, peti batu, juga sempat ada style kuali jadi tempat memendam mayat.
Masalah ini bisa terbuktikan dengan hasil-hasil yang berada pada tempat Rembang, Jawa tengah. Serangkaian penemuan mengagetkan sempat terjadi pada tahun 1980-an di mana satu ruangan ditemui beberapa tulang belulang yang diletakkan dalam kuali.
Rupanya dikenali ruangan itu dulu merupakan pusara purba orang masa Batu Muda.
Penemuan terakhir terjadi pada tahun 2016. Waktu itu, tengah dijalankan project pemeliharaan Puskesmas II Kragan, Rembang, Jawa tengah, mendadak diselimuti nuansa seram.
Karyawan bangunan mendapati empat kuali atau tempayan pada sisi belakang puskesmas yang rupanya berisi rangka manusia dari saat lalu.
Hasil ini dimulai di saat beberapa karyawan bangunan mengeduk tanah untuk dasar kamar mandi, satu pekan kemarin. Waktu mengeduk tersebut, ujung cangkul mereka mengenai sebuah benda keras.
Seperti diberitakan Liputan6, waktu itu, di saat coba dikeduk seterusnya, nampak ujung kuali kuno. Berasa takut dan lantaran secara fisik kuali itu sangatlah kuno, beberapa karyawan bangunan itu lantas mengabari orang petugas Museum Plawangan Kragan.
Petugas museum, Junaedi, langsung ketujuan tempat penemuan. Ditolong anaknya, Junaedi mengangkut kuali kuno itu. Di saat disaksikan, didalamnya rupanya tulang manusia dari peradaban awal mula Masehi.
Menurutnya, beberapa karyawan takut dikarenakan satu diantaranya dari mereka ada yang tiba-tiba semaput waktu bersihkan ruangan itu.
"Barang hasil itu sementara kami amankan di Museum Plawangan dipertemukan dengan penemuan-penemuan awal kalinya," kata Junaedi, Rabu (10/8/2016).
Ia sebutkan rangka manusia itu punyai sifat yang serupa dengan beberapa puluh rangka yang ditemui di 1981. Meskipun tiada data dan info sah, Junaedi memperhitungkan rangka manusia ini adalah warisan masa Neolitikum alias batu muda.
"Manalagi tempat ini dipercaya dahulu adalah penguburan peradaban kuno," kata Junaedi.
Nach berkaitan energi mistik atau gaib, rupanya di wilayah ini relatif tak pernah banyak muncul cerita perihal roh gentayangan.
Meskipun jadi ruangan pusara kuno, di tempat ini relatif kurang kejadian berbalut mistik yang menyingkap hantu-hantu gentayangan.
Meski sebenarnya, style penguburan dalam kuali saja kalau ketimbang dengan masa saat ini berasa demikian tidak-sesuai dan aneh. Juga, dapat dimaksud seram.
Karena itu tidak bertanya-tanya kalau beberapa karyawan puskesmas sempat semaput lantaran memandang onggokan rangka dalam kuali. Akalnya susah mendalami apa yang sebetulnya terjadi.
Bisa saja bayang-bayang ada kejadian pembunuhan bengis atau mutilasi di era saat lalu. Nyantanya, berdasarkan kajian, memendam dengan jasad ditaruh di kuali rupanya pernah jadi style dan alamiah di waktu 1.500 SM.
Comments
Post a Comment