Saat kecil benar-benar saat yang cantik untuk diingat. Tidak saja kisah lalu yang manis-manis, juga kisah lalu perihal narasi - narasi yang mencekam waktu kecilpun lantas jadi lucu dan cantik untuk diingat. Ditambah lagi kejadian-kisah yang dahulu " mencekam" kian sukar buat saya temukan, tidak dikarenakan orang -orang saat ini lebih objektif dan tidak yakin kembali perihal hantu, akan tetapi khayalan perihal hantu di wilayah saya bugis kian terdegradasi oleh hantu yang lebih menasional.
Hantu saat kecil saya cuma diceritakan secara turun-temurun dari mulut ke dalam mulut, menakut - nakuti anak kecil biar tidak nakal, biar bergabung di rumah saat sebelum magrib datang, dan tidak layap kembali kalaupun malam. Hantu - hantu saat kecil saya tidak terpublikasi seperti hantu- hantu yang lebih menasional, melalui film, test nyali dll. hantu- hantu saat kecil saya rawan punah, terdegradasi, tidak bisa berkompetisi dengan hantu- hantu ternama jadi selebriti di TV seperti pocong, tuyul,genderuwo dan kuntilanak.
Saya coba ingat satu-satu hantu - hantu itu, mengayalkan kembali fantasi saat kecil saya yang terjadi dari narasi orang - orang waktu saya kecil, meskipun benar-benar saya belum sempat menemuinya. Akan halnya hantu - hantu itu salah satunya :
1. Bombo Petong
Bombo petong diilustrasikan bermuka tidak baik,hitam dan selalu mendiami tempat- tempat gelap. anak kecil rata-rata di takut- takuti dengan bombo petong kalau pengen ke arah tempat yang gelap " onroko, engkatu bombo petong" maknanya awas, ada Bombo petong.
2.Dongga/ Longga
Dongga/longga diimaginasikan jadi hantu dengan badan berwujud bayang-bayang hitam yang tinggi sekali, dapat dengan tinggi pohon kelapa. Hobbynya sembunyikan anak kecil sehabis malam datang. Anak yang disembunyi mungkin ada di kitaran rumah namun tidak dapat disaksikan oleh orang yang menelusurinya. Ujarnya anak- anak yang di culiknya diberi makan kaki seribu, cacing dan binatang menjijikan yang lain dan anak- anak memandangnya jadi gula-gula.
3. Asu Panting
Asu panting merupakan serigala vs bugis, ia punyai kebolehan lari yang sangat kencang, dua kaki depannya lebih pendek dari kaki belakangnya. kalau orang bugis dulu kala memandang kangguru tentu segera mengakui asu panting. tidak ada orang yang pernah sempat berbicara langsung dengan asu panting ini, orang cuma dapat dengar lolongannya yang juga unik di waktu malam. yang beresiko dari asu panting merupakan bulu-bulunya yang bertumbangan, bulu-bulunya sangatlah lembut maka dari itu tak dapat nampak oleh mata kepala, kalau kita beranjak bulu-bulunya karenanya kaki kita dapat lebam dan sukar untuk diobati. orang di daerah yang memandang kaki orang diabetes nyata mengakui udah pijak bulu-bulu asu panting.
4. Parakang
Parakang merupakan manusia yang punyai pengetahuan siluman baik diperoleh lantaran salah belajar pengetahuan kejiwaan atau yang dicapai dari generasi. Parakang sangatlah beresiko untuk anak kecil atau ibu- ibu yang tengah melahirkan lantaran adalah makanan kesenangannya. tanda- pertanda orang yang diisap parakang merupakan sakit pada perut, keluar darah saat buang air, kalau gak terselamatkan dapat mati. Parakang dapat mengganti dianya sendiri serupa binatang atau benda. kadang-kadang berbentuk seperti kucing yang tidak mempunyai ekor, angsa putih, tempat ayam mendekam (ampoti), kalau lari ia bisa jadi bayang-bayang putih yang memanjang. Pada situasi berganti bentuk sesuai itu, jasad manusianya (parakang) selalu di rumah pada kondisi tertidur, jiwanya yang jalan ke sana kesini, kalau kita memukul jiwanya yang berbentuk hewan, karenanya jasadnya yang di rumah dapat kesakitan. Narasi perihal parakang kayaknya sukar untuk dilalaikan, lantaran orang bugis masih tetap meyakininya.
5. Poppo
Poppo sama dengan dengan parakang tapi bedanya merupakan poppo dapat terbang dengan simpan isi dalam badannya di rumah. yang disasar oleh poppo merupakan orang sakit yang udah kritis. meskipun sama dengan dengan parakang, orang yakin jika ke-2 nya tidak kompak, maka dari itu wilayah yang banyak ditempati poppo tidak ditempati parakang.
tersebut sedikit dogma yang mungkin terdegradasi seiring waktu. Manalagi anak - anak kecil didaerah bugis bisa memandang hantu di tv tidak serupa dengan narasi orang yang kian jarang-jarang pula d ituturkan. walaupun begitu, saya suka dapat mengenangnya jadi sisi dari saat kecil saya.
Comments
Post a Comment