Kejadian ini terjadi dalam suatu kantor tua, di teritori Jakarta Barat. Benar-benar terang saya alami beberapa bulan kemarin, saat bekerja di kantor sampai tengah malam.
Semua tugas saya upayakan usai secara cepat. Tetapi, tetap saat tinggalkan ruang waktu telah memberikan jam 1:00 AM.
Sesudah membenahi semua beberapa barang, saya segera keluar ruangan kerja dan ke arah lift untuk capai lantai dasar.
Sesudah memencet tombol bawah pada lift aku juga menanti lumayan lama, karena lift tua ini populer sukai membuat beberapa orang telat, karena tidak lagi cepat operasinya.
Demikian sampai, saya selekasnya masuk ke lift dan memencet tombol G, untuk ke arah lantai arahku.
Berlainan dari umumnya, tiba-tiba tercium wewangian kurang lezat dari lift itu seperti berbau apek.
Sempat terpikirkan olehku, apa ini karena pewangi lift yang telah lama tidak ditukar, hingga berbau tidak lezat demikian berasa. Berbau itu demikian pekat sampai membuat saya mual.
Berdiri pas di depan tombol lift dan bertumpu pada segi kanan. Saya sempat memperhatikan cermin yang ada di sisi belakang lift.
Saya memperhatikan pergerakan angka makin turun dengan benar-benar lamban malam itu. Saat saya ingin menyaksikan diriku sendiri pada cermin, yang terlihat bukan saya.
Ada seorang wanita yang paling serupa denganku secara bentuk dan panjang rambut, tapi tidak dengan gesturnya.
Saya terang menyaksikan wanita itu tersenyum horor dengan keluarkan air mata darah. Tidak itu saja, wanita itu kuyup seperti habis terserang hujan.
Tiba-tiba sekujur badanku dibikinnya bergidik, penglihatanku terkunci terus menyaksikan dianya yang tersenyum padaku.
Berbau menusuk itu makin berasa, yang sekarang saya yakin wewangian ini datang dari wanita itu.
Tidak bisa lakukan apa saja karena terjerat dalam lift tua ini. Saya cuman dapat tutup rapat mataku sekalian membelakangi cermin.
Keputusan tutup mata ini saya kira ialah sebuah kekeliruan besar. Perasaan takut makin mencapai puncak, takut wanita itu akan dekati saya dan lakukan hal yang jelek.
Mendadak berasa sebuah tangan yang dingin sentuh bahuku. Saya berteriak benar-benar kuat rasakan hal itu.
Sampai kedengar suara seorang panggil nona, untuk menyadarkan saya dari rasa ketakutan yang bersatu aduk. Rupanya orang yang panggilku itu ialah seorang satpam gedung.
Dia menerangkan padaku saya benar-benar tidak memencet tombol lantai yang diharapkan, sampai masih ada di lantai yang serupa, tempat ruang kerjaku ada.
Dengar hal itu saya makin kebingungan dibikinnya, hingga kemudian memilih untuk menceritakan pada satpam itu. Dia terang memberitahu saya, jika memang sempat ada seorang wanita yang terjerat dalam lift pada kondisi basah kuyup dari hari Jumat sampai hari Senin.
Saat tidak ada seorangpun yang mengetahui kehadiranya terjerat sepanjang beberapa hari sampai di saat hari kerja datang, wanita itu telah diketemukan tidak bernyawa dengan berbau benar-benar apek bersatu busuk pada lift itu
Comments
Post a Comment