Head of Program Director Swaragama FM, Bonny Prasetya, kembali mengenang beberapa narasi yang menghias Block H-5 Kompleks Bulaksumur Kampus Gadjah Mada (UGM). Sehabis 12 tahun gedung itu jadi tempat Swaragama FM mulai sejak 2008, mereka selanjutnya duduki studio anyar di Kompleks Wisma Kagama.
Kamis malam (1/10/2020) lalu, dia menggugah sejumlah Instagram Story perihal gedung itu melalui account pribadinya, @bonnyprasetya. Termaksud photo munculnya pribadi Mbak Maya, satu diantaranya penunggu H-5 yang terkondang.
"Maka tempo hari itu momentumnya pindahan dari H-5. Sesungguhnya masa itu saya tak kemauan ceritakan mistik. Sekedar lantaran masa itu moment-nya malam Jumat jadi sekaligus ceritakan," ujar Bonny waktu dikontak IDN Times melalui telpon, Sabtu (3/10/2020).
Ingin tahu siapa Mbak Maya dan kayak apakah perihal-perihal mistik yang dihadapi Bonny dan sobat-sobat sepanjang bekerja di gedung itu? Baca kejadiannya hingga sampai akhir!
Gedung H-5 yang sampai kini jadi tempat Swaragama FM dan Jogja Saudara FM mulai sejak 2008, tenyata tidak bangunan pertama-kali yang mereka duduki. Bonny menerangkan, awal kalinya mereka duduki kantor UPT di perpustakaan lantai 4.
"Kalaupun mengatakan seram mana, lebih seram di kantor yang lama. Manalagi itu gedung tua dari tahun 45, yang memiliki pula Presiden Soekarno," ingat pria yang masuk dengan Swaragama mulai sejak 2006 ini.
Dia ceritakan, di gedung lama dahulu, kerap kedengar suara bangku yang digeser, meski sebenarnya nggak ada orang di situ. Untungnya, selama ini dia tidak mengenyam munculnya. Dia pula bukan jenis orang yang dikasih kelebihan untuk memandang makhluk astral.
"Kalaupun saya sendiri cuma dapat rasakan. Kalaupun terganggu atau dimunculkan sich tak (pernah). Namun kalaupun sekedar suara itu nyata," tukasnya.
Baru pada 2008, kantor mereka berpindah ke gedung H-5. Gedung ini sesungguhnya pula bangunan lama, yang awal kalinya dipakai jadi kantor BPR punya UGM. Bangunan ini terdiri dari 2 lantai dan berwujud huruf L memanjang.
Lantai dasar terbagi dalam area receptionist, admin, dan direksi. Lantai dua merupakan lobi atau area transit untuk wawancara dan ada berada di belakangnya ada area S Pro (momen organizer Swaragama) , keuangan, program, dan penjualan. Sedang lantai tiga privat dipakai jadi area tayangan. Kalau diawasi di luar, bangunan ini nampak kekinian, jauh dari kesan-kesan horor.
"Sebelumnya dua lantai, lalu kita pemeliharaan jadi tiga lantai. Penambahannya pula sekedar kita jadi besi dan semua jenisnya . Maka, nggak dirubuhkan lagi dibikin ulangi," jelasnya.
Bonny juga bercerita beberapa keusilan-keusilan kecil yang acapkali dijalankan oleh banyak penunggu yang berada pada sana. Masalah ini kerap dihadapi oleh banyak penyiar pada pertama-tama berpindahnya mereka, utamanya yang bekerja saat malam hari.
Antara lainnya yang dirasakannya merupakan suara pintu yang buka sendiri. Pintu yang dikatakan merupakan suatu pintu koboi di ruangan belakang.
"Kadang ada suara kletek pintu macam ada orang melalui. Namun itu sekedar pada awal saja, di saat udah lama di sana, saya biasa," tangkisnya.
Tidak hanya itu, ada narasi orang penyiar yang dengar suara langkah kaki anak kecil yang turun naik tangga dari kabin tayangan di lantai tiga. Di saat dilihat, tiada siapapun juga.
"Saya cuma omong, telah nggak apapun, amat sekedar pengen kenalan," lawakan Bonny.
Tidak kalah seram, mesin tidak adasi yang berada pada lobi lantai dua juga acapkali mengeluarkan bunyi sendiri waktu larut malam, macam ada satu orang yang aktifkan dengan sidik jemari, tapi tidak sukses, maka dari itu mesin itu mengeluarkan bunyi, "Silahkan coba kembali."
"Kemungkinan makhluk itu pengen dirasa pekerja pula kali, ya," candanya.
Tidak cuma beberapa gangguan berwujud suara, makhluk gaib yang berada pada sana pula kadangkala memperlihatkan diri. Rata-rata makhluk ini tampak dalam bentuk wanita punya rambut panjang di ruangan tayangan yang gunakan sekat-sekat kaca.
Bonny mengungkap, dahulu di saat pertama-tama berpindah ke gedung H-5, yang berada pada kantor cuman 1 atau 2 orang penyiar dan orang satpam. Masalah juga acapkali dihadapi selepas Maghrib. Sehabis 1 tahun, ada satuan S Pro bikin keadaan kantor bertambah ramai.
"Di saat ada S Pro, lebih ramai lantaran pada lembur, jadi nggak ada soal (masalah). Namun di saat nggak ada pekerjaan kadang-kadang ada yang memandang pribadi cewek punya rambut panjang di ruangan tayangan lantaran di sana kaca-kaca," sambungnya.
Yang memikat, ada satu lagu yang menjadi pemali untuk diputar di Swaragama sampai saat ini, adalah lagu "Kasih Tidak Hingga sampai" dari Padi. Di saat lagu itu diputar, sering kedengar suara wanita yang ikut-ikutan berdendang.
"Meski sebenarnya di situ cowok seluruh," ujarnya.
Beberapa gangguan yang kerap dihadapi crew itu bikin faksi management memiliki ide panggil paranormal. Dari situlah mereka lantas mengenal pribadi Mbak Maya.
Pribadi Mbak Maya ini kemungkinan jadi pribadi yang amat setia menanti gedung H-5. Sehabis dijalankan "pembersihan" oleh paranormal, pribadi yang berikut masih bertahan. Kadang-kadang, dia pula "menegur" penyiar-penyiar anyar di Swaragama.
"Memanglah yang tak mau pergi merupakan pribadi yang namanya Mbak Maya. Kalaupun anak-anak kecil penyuka turun naik tangga, mereka pengen pergi. Kalaupun Mbak Maya tetap masih nungguin, sebab merasa udah lama di sana," jelas Bonny.
Menurutnya, Mbak Maya dan paranormal udah bertransaksi. Mbak Maya selalu bisa tinggal selamanya tidak mengacau. Oleh lantaran itu, dia cuma kadangkala membawa kenalan penyiar-penyiar anyar.
"Penyiar anyar itu berulangkali dibawa kenalan. Di saat kembali ke belakang (kamar mandi) kadang berasa di ujung mata ada orang berdiri. Berulangkali sesuai itu. Namun setelahnya nggak gangguin kembali," sambungnya.
Bonny menambahkan, pribadi Mbak Maya sempat direkam dalam suatu photo yang difoto oleh Waridi, pakar metafisika club acara Mistik Trans 7 pada Februari 2019 saat lalu. Katanya, sebelumnya club Mistik tidak memiliki rencana buat kantornya jadi tempat shooting.
"Sebelumnya kami dapat menggelar acara Mistik di sebuah tempat terbuka, saya lupa tempatnya. Tapi, masa itu hujan lebat, automatic kita tidak dapat ke tempat lantaran kita bawa perabotan, selanjutnya (shooting) kami gagalkan," papar Bonny.
Jadi cadangan, shooting selanjutnya dijalankan di Swaragama. Waridi menyatukan banyak cerita mistik dari Crew yang bekerja di situ, termaksud bab Mbak Maya penyuka sekali lagu Padi.
Waktu 11 malam, lagu itu juga diputar. Club Mistik berkeliling-keliling dari tempat ke tempat dengan bawa camera. Sementara, Waridi memfoto beberapa pojok.
"Waktu break, kita lihat-lihat fotonya. Rupanya ia memperlihatkan diri di muka area operator," narasi Bonny.
Menurut Si Paranormal, Mbak Maya menyatakan dahulu kecelakaan di Bunderan UGM lebih kurang tahun 70-an. Ketika itu Bunderan UGM belum berbentuk seperti saat ini. Waktu wafat, ia tengah patah semangat.
"Namun saya bertanya-tanya pula, kok ia ketahui lagu Padi yang anyar ternama tahun 90-an. Kemungkinan ceritanya serasi sama dia," kuak Bonny sekalian ketawa.
Tapi, lanjut ia, paranormalnya tarik kesimpulan kalaupun pribadi itu tidak roh dari orang yang wafat, tapi jin yang serupa orang yang kecelakaan itu.
Bonny pula bercerita momen mistik yang dihadapi operator Jogja Saudara FM yang memiliki nama Eko.
Waktu itu, Eko tengah tertidur di ruangan tayangan. Dia selanjutnya berasa ada rambut panjang yang sentuh parasnya. Di saat Eko buka mata, sesuatu makhluk nampak menatapnya, benar di muka paras Eko.
"Ia hingga sampai kesurupan, berteriak. Namun kita nggak ada yang ketahui. Anyar tertangkap waktu saksikan CCTV, seperti orang kesurupan," ingat Bonny.
Untungnya, kata Bonny, Eko diketahui punyai kelebihan berkaitan dengan soal supernatural, maka dari itu waktu kesurupan dia dapat sadar sendiri. Tapi, katanya yang mengacau itu tidak pribadi Mbak Maya, tapi makhluk lain dari gedung sisi.
"Waktu diperiksa oleh paranormal, penunggu di sisi kantor itu iseng sekali dan mengacau. Sekedar ia cuma membuka lantai atas saja, tak pernah jalanan ke belakang," paparnya.
Momen yang dihadapi Eko jadi momen paling akhir masalah makhluk lembut pada crew Swaragama, saat sebelum mereka selanjutnya berpindah kantor pada 1 Oktober 2020 saat lalu.
Menurut Bonny, idenya gedung H-5 dan bangunan-bangunan disekelilingnya dapat dirubuhkan. Jadi tukarnya, di situ dapat dibikin Gelanggang UGM yang semakin lebih besar, komplet dengan jogging trek.
Comments
Post a Comment