Muhammad Gibran Arrasyid (14) dijumpai di Curug Koneng (Cikoneng) seusai lima hari diadukan lenyap di Gunung Guntur, Jawa Barat. Klub SAR, banyak pendaki, sampai Komandan Koramil Tarogong, Kodim 0611, Garut lantas gak menolak terdapatnya rahasia maupun insiden yang tak rasional berkaitan penemuan pendaki yang raib di Curug Cikoneng.
"Bila yang kala itu (Afrizal, insiden di Juli 2020) kan dijumpai pada situasi telanjang, bila Gibran ini waktu dijumpai masih mengenakan pakaian paling akhir yang dia gunakan. Mulai jaket, celana, akan tetapi tak memanfaatkan alas kaki," kata Komandan Koramil Tarogong, Kodim 0611 Garut, Kapten Inf Dedi Saepuloh yang turut dalam pelacakan Gibran, Jumat, 24 September 2021.
Dedi tak memperjelas rinci mengapa dua pendaki yang raib itu dijumpai di seputar Curug Koneng. Curug Koneng ini posisinya cuma 750 mtr. dari pos 3. Untuk dimengerti, apabila ingin ke Curug Koneng, jalan yang dilintasi cukup curam. Secara pemikiran waktu malam hari buat tuju kesana mesti lah ditambahkan dengan alat pencahayaan yang cukup biar tak terjatuh.
Perihal yang membikin aneh, waktu Gibran serta Afrizal raib, mereka ini status terakhir kalinya sama di pos 3 juga. Serta mereka raibnya waktu malam hari.
Lalu, kayak apa sesungguhnya histori Curug Koneng ini? Awal mulanya Curug Koneng diketahui berikut nama Curug Bidadari. Penduduk mengatakan Curug Bojong Koneng, sama dengan nama kampung tempat kemunculan air terjun itu. Pengubahan nama itu pastinya gak dapat asal-asalan. Ditambah lagi meniadakan nama kampung.
Nama dibalik pengubahan nama itu, nyatanya ada peristiwa menarik. Menurut narasi penduduk di tempat, di air terjun ini pernah tampil pelangi. Penduduk yakin, pelangi adalah jembatan buat bidadari yang bakal mandi di air terjun itu. Jadilah air terjun itu disebut Curug Bidadari.
Ada yang menjelaskan bergantinya nama itu, seusai faksi pengurus membenahi lokasi air terjun bertambah lebih mengagumkan serta fantastis. "Dahulu penduduk daerah menyebutkan Curug Bojong Koneng. Akan tetapi nama itu diganti jadi Curug Bidadari, seusai management Sentul Paradise Park membenahi lokasi air terjun ini lebih kekinian," kata Asep, seseorang buruh dari sana.
Waktu dikerjakan penyusunan kepada lokasi air terjun, dia ceritakan ada seseorang buruh kontraktor sempat lihat figure makhluk suci. Figure wanita elok seperti bidadari. Dimulai dengan situlah, faksi pengurus mengatakan air terjun itu Curug Bidadari.
Penyiar Agama Islam
Disamping kecantikan pemandangan alam yang asri, sebab diputari pegunungan. Di kampung Bojong Koneng, tempat kemunculan Curug Bidadari, nyatanya menaruh situs histori waktu waktu lalu. Dari sana, pasnya di bawah kaki Gunung Pancar ada suatu petilasan Oyot Lmut, penyiar agama Islam.
"Ada satu tempat petilasan Oyot Lmut. Tiap-tiap malam satu suro atau kliwon, banyak peziarah dari Jakarta hadir serta berdoa," ujar Asep. Hingga saat ini, dia membuka posisi yang dikramatkan itu tetap berdiri dengan bagus. "Kita terus melindungi serta menjaga," tuturnya.
Comments
Post a Comment