Ini bukanlah narasi seram bohongan. Namun ini yaitu pernyataan sesungguhnya dari 2 terduga pembunuhan yang terasa dihantui sukma korbannya. Walaupun kepentingan kebenaran cuma eksekutor sendiri yang ketahui. Peristiwa ini dihadapi Wawan serta Ade, terduga pembunuhan Branch Eksekutif PT Verena Multi Finance, Franceisca Yofie.
Wawan sebagai paman dari Ade, mengakui gak dapat tidur lelap seusai melumat Sisca. Dalam pelariannya habis membunuh eksekutif elok itu, diakui dia terus dibayang-bayangi sukma Sisca. Sampai waktu ingin ke Ciranjang, Jawa Barat, ia pengin mengadu ke temannya kalau Sisca terus membayang-bayangi kesehariannya.
Bukan perkataan selamat hadir, Wawan malahan ditendang oleh temannya buat mengaku tingkah lakunya. "Pernyataan Wawan sendiri kalau benar-benar sekian lama ini terus dibayangi oleh almarhumah Sisca," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Sutarno di Mapolrestabes Bandung, Senin (12/8).
Wawan lantas selalu diterpa rasa ketakutan dalam. Sampai selanjutnya polisi menangkap di Minggu (11/8) tempo hari waktu tengah membonceng istrinya, L. Waktu ini L masih dengan status saksi. "Tak ada keikutsertaan jadi posisinya masih saksi," jelasnya.
Pernyataan serupa pun diucapkan Ade. Pada koresponden, diakui dia tak tenang seusai pembunuhan itu. Ia diterpa ketakutan sebab bayangan Sisca selalu membuntutinya. Mereka jadi tak sedap makan. Sampai sewaktu ingin tidur, Ade ibarat menyaksikan Sisca. "Saya terasa dituruti arwahnya selalu," pungkasnya.
Ade setelah itu ceritakan kisahnya itu pada kakek serta istrinya dalam rumah. Kakeknya yang memiliki nama Ahri terus menyentak Ade. Begitu pula dengan istrinya. Ke-2 anggota keluarganya itu memohon Ade berserah diri ke polisi.
Pengalaman Ade dikuntit bayangan Sisca awal mulanya pun diucapkan Kakeknya, Ahri (65). "Seusai insiden itu, cucu saya (A) 3 hari nggak makan. Seperti orang bingung (kebingungan). Dia mondar-mandir nggak terang, makan lantas tak," jelasnya waktu dihadapi di lokasi Sukamulya, Kecamatan Sukajadi, Minggu (11/8).
Lihat gerak gerik cucunya yang tak kebanyakan, Ahri coba melakukan perbincangan serta bertanya situasi cucunya itu. Disana terkuak kalau keresahan cucunya sebab tersangkut penjambretan bersama pamannya atau anak Ahri, Wawan.
Dengar narasi Ade, Ahri langsung menganjurkan cucunya buat berserah diri ke kantor polisi Sukajadi. Ahri mengucapkan, habis mengenali insiden itu, Wawan sebagai anak ke-2 nya dari 6 orang anak ini udah pergi menunggangi motor yang dipakai buat kejahatan.
Akan tetapi selang beberapa waktu setelah itu W sukses diamankan. Ke-2 nya saat ini mendekam di tahanan Polrestabes Bandung serta diintimidasi hukuman mati.
Comments
Post a Comment