Himpitan ekonomi seringkali membuat orang berpikir pendek. Lantas mereka tergoda ingin cepat kaya dengan singkat dan gampang tanpa usaha keras. Jalan pesugihan juga banyak diputuskan untuk merauh kekayaan dengan instant. Seperti yang sudah dilakukan Andi, masyarakat Jakarta ini.
Narasi seram ini diceritakan rekan Andi namanya Kris. Berikut narasi seram pesugihan yang sudah dilakukan Andi dan istrinya sampai ke-2 nya harus meregang nyawa.
Kris akui telah bersahabat lama dengan Andi. Datang dari wilayah yang serupa di Jawa tengah. Selanjutnya sama mengelana di Jakarta, dan bekerja di perusahaan yang serupa. Rumah kontrak ke-2 nya bertetangga.
Singkat kata, telah lima tahun kedunya bekerja di perusahaan kontraktor itu. Tetapi satu hari, perusahaan itu lakukan pengurangan pegawai. Bisa diterka, ke-2 nya jadi korban PHK tempat mereka bekerja.
Lalu hasil dari uang pesangon itu, Kris pilih beli mobil secara credit dengan arah ingin buka service taksi online. Sementara Andi cenderung pilih buka warung kopi tidak jauh dari rumah kontrak mereka.
Satu hari, saat Kris istirahat di dalam rumah kontrakannya, Andi datang. Ke-2 nya kelihatan percakapan panjang. Waktu itu Andi mengeluhkan masalah keadaan keluarga. Warung kopi yang dia rintis mulai tidak untung. Sementara pola hidup istrinya masih tetap glamor. Andi juga pada akhirnya terbelit hutang dari pinjol.
Ke kawan akrabnya itu, Andi pada akhirnya mengungkapkan tujuannya untuk beli tuyul. Jelas saja hal tersebut membuat Kris terkejut. Kris terus mengingati Andi supaya menggagalkan tujuannya itu. Tetapi ternyata himpitan ekonomi dan hutang membuat Andi berpikir pendek. Sudah pasti Kris juga tidak dapat membendungnya. Andi akui tujuannya ini telah mendapatkan kesepakatan dari istrinya.
Sekian hari selanjutnya, Andi minta Kris mengatarnya ke rumah pamannya di Klaten, Jawa tengah. Ke-2 nya juga lalu pergi. Istri Andi juga kelihatan turut.
Hari itu hari Kamis. Mereka putuskan pergi pagi hari. Sepanjang perjalanan itu Andi terus mengeluhkan masalah rumah tangganya. Dia yang awalnya serba kecukupan, sekarang harus jatuh miskin. Diperjalanan itu, Andi seringkali mengingati Kris tidak untuk bercerita ini ke seseorang.
Singkat kata, mereka datang di dalam rumah paman Andi. Ternyata niat Andi untuk memiara tuyul juga telah dijumpai pamannya. Aneh, si paman juga seperti tidak larang Andi atas kemauannya itu. Bahkan juga lewat pamannya juga Andi ketahui banyak permasalahan pesugihan tuyul ini. Andi awalnya sudah disuruh untuk menyiapkan beberapa syarat bila akan memiara tuyul. Salah satunya sesajen dan beberapa uang.
Sesaat, Andi dan istrinya, lalu Kris dan paman Andi turut pergi ke satu tempat pesugihan tuyul. Perjalanan dari rumah paman Andi ke arah tempat itu memerlukan waktu sekitaran 2 jam. Lantas mereka jalan kaki jalanan setapak.
Sampai juga mereka dalam suatu rumah simpel. Kelihatan kakek tua menyongsong kehadiran Andi bersama kelompok, lalu dipersilakan masuk rumah itu.
Di rumah itu, kakek tua yang diundang Andi dengan panggilan Guru itu bertanya syarat-syarat yang awalnya sudah dipersiapkan. Sesudah segala hal siap, kakek tua itu ajak mereka ke sebuah tempat tidak jauh dari tempat tinggalnya. Tempat itu disebutkan lereng. Sebuah tempat berbentuk bukit-bukit yang disanggupi pohon-pohonan besar.
Di lokasi itu, kakek tua itu kembali mengingati Andi atas tujuannya itu. Tetapi Andi kelihatannya telah percaya dengan kemauannya itu.
Datang dalam suatu batu besar, Andi disuruh mempersiapkan sesajen yang sudah dipersiapkan. Lantas atas tuntunan kakek tua itu, Andi lakukan ritus yang nyaris memerlukan waktu 2 jam lama waktunya.
Tiba waktunya. Andi selanjutnya disuruh buka matanya. Samar-samar, satu demi satu figur mahklum seperti anak kecil menghampir Andi. Entahlah berapakah banyaknya. Andi lupa hitungnya. Ternyata itu figur tuyul yang akan piara Andi. Figurnya serupa anak kecil. Tetapi mempunyai raut muka orang dewasa. Matanya sedikit besar. Selanjutnya di bagian daun telinga, sedikit memanjang.
Comments
Post a Comment