Ditengah-tengah udara dingin dan gerimis, Reza, Anto, dan Dimas selalu menambahkan perjalanan buat menggapai pucuk Gunung Galuhur.
Akan 2 jam lebih mereka bertiga mengerjakan pendakian, sampai pada akhirnya malam datang dan mereka menetapkan untuk istirahat dan bikin tenda di dekat lembah.
Anto lantas pergi cari tempat buat buang air kecil dengan bawa senter. Ya di antara ke-3 nya memanglah Anto lah yang amat cukup memiliki pengalaman dalam soal mendaki gunung.
Udah sangat banyak gunung-gunung di indonesia yang sukses ia daki. Akan tetapi buat pendakian ke gunung Galuhur, ini merupakan pengalaman pertama untuknya.
Sehabis usai buang air kecil, Anto lantas kembali ke arah tempat di mana tenda dan ke-2 temannya ada.
Tetapi ditengah-tengah perjalanannya balik ke tempat tenda, Senter yang ia membawa tertuju di sesuatu makhluk yang mendadak tampak membatasi jalannya.
Pribadi itu merupakan nenek-nenek wajahnya pucat dengan mata yang semua nampak punya warna hitam tengah memandang mengarah Anto.
Pribadi nenek-nenek itu perlahan-lahan jalan lunglai ke arah Anto...
kian merapat....
Ah apes sekali gua nemu ginian semua, mana sendirian kembali nih" gumamnya.
Anto lantas menetapkan untuk jauhi pribadi nenek-nenek itu dan coba balik ke tenda pada jalan memutar arah.
Meski dianya sendiri memiliki pengalaman mendaki beberapa gunung, akan tetapi berbicara pribadi hantu secara terang di muka matanya sesuai itu merupakan pertamanya untuknya.
Pastilah Anto sangatlah ketakutan dengan yang baru-baru ini dilihatnya itu, tetapi Anto coba punya sikap tenang sekalian lagi melangkah kakinya dalam sekejap.
Sehabis sejumlah lama Anto jalan di tengah udara dingin dan gerimis yang menyiram, anehnya tempat tenda dan beberapa kawannya ada tidak sukses ia temui,
Anto pada akhirnya mengerti kalau dianya sendiri udah salah jalan dan tidak jelas di mana saat ini dianya sendiri ada.
Ditengah-tengah kekhawatiran dan keputusasaanya mendadak dianya sendiri dengar suara demikian ramai bising, sama dengan ada acara pesta yang tengah diselenggarakan tetapi entahlah di mana dan bagaimana dapat ada keramaian ditengah-tengah rimba sesuai itu.
Anto yang ingin tahu coba cari asal suara itu, hingga akhirnya dia memandang seperti pasar malam yang ramai dipenuhi dengan beberapa orang.
Tiada berpikir panjang Anto lantas merapat ke pasar malam itu, tetapi hati Anto kembali tidak nikmat di saat dianya sendiri mencucup aroma menusuk berbau amis dan memandang beberapa orang yang ada dipasar malam itu segalanya wajahnya pucat tanpa adanya gestur apa saja pada mereka.
Tetapi yang lantas bikin Anto kian terkaget merupakan di saat dianya sendiri memandang di antara beberapa orang yang ada dipasar malam itu, nyatanya ada 2 muka yang paling dikenalinya, adalah Reza dan Dimas.
Anto dekati mereka berdua dan mengharap buat selekasnya tinggalkan tempat itu, tetapi mereka cuman tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu mereka bercakap
"Lekaslah pergi saat ini, mencari 2 pohon besar di utara lalu turuti saluran air kecil di sebelahnya kelak kamu dapat hingga sampai di bawah dan tolong kabarkan kalau kita ada di tempat ini" Tutur Reza dan Dimas bersamaan.
Anto yang mengerti ada yang tidak selesai dengan kondisi itu lantas langsung lari ikuti arah yang diberi oleh ke-2 temannya itu,
dan sehabis susah payah menuruni gunung dengan sejumlah sisa tenaganya, Anto pada akhirnya hingga sampai di pos satu gunung Galuhur dan dibantu dengan orang petugas yang waktu itu berjaga-jaga di pos.
Sehabis dengar apa yang baru-baru ini dihadapi oleh Anto, Petugas itu lantas mengerjakan kordinasi dengan sejumlah faksi termaksud SAR buat cari kemunculan Reza dan Dimas di atas gunung.
Meski keadaan cuaca dirasa beresiko buat dijalankan pelacakan waktu itu pula, akan tetapi satu club diminta buat selekasnya naik dan memandang keadaannya, kalau masih dapat buat mengerjakan pelacakan maka bisa dijalankan malam itu juga.
Sehabis mengerjakan pelacakan dari pagi hari, pada akhirnya jam 6 pagi, satu diantaranya club yang berkumpul dalam pelacakan berikan laporan, kalau mereka sukses mendapatkan korban Reza dan Dimas pada situasi sudah wafat dalam sebuah lembah, tetapi yang mengagetkan buat seluruhnya orang yang waktu itu turut menolong mengerjakan pelacakan itu merupakan nyatanya mereka pula mendapatkan satu korban kembali yang dari kartu pertanda masyarakatnya dikenali kalau korban itu namanya ANTO!.
Comments
Post a Comment