Dalam narasi rakyat Rusia ini, orang pedagang miskin tinggalkan ke-3 putrinya buat perjalanan usaha, janji buat membawa masing-masing hadiah. Dua anak wanita pertama mengharap mantel anyar, sedang yang bungsu mengharap bunga.
Dalam perjalanannya ia mendapati mantel, akan tetapi tidak bisa mendapatkan bunga buat sang bungsu, hingga sampai ia memandang sebuah kastil yang banyak sekali bunga. Akan tetapi di saat pedagang ambil bunga di kastil itu, satu ekor ular menyeramkan dengan 3 kepala keluar di depannya.
Pedagang itu meminta belas kasihan serta selanjutnya janji kalaupun dia dapat berikan si ular anak wanita yang pertama menyambutnya jadi istri. Nyatanya, sang putri bungsu lah yang pertama menyongsong si ayah serta secara suka-rela berangkat ke istana ular. Di siang hari, tak ada seseorang juga di dalam rumah, akan tetapi tiap-tiap malam hari ular itu dapat tampak.
Ular itu menuntut biar sang bungsu mengalihkan tempat tidurnya ke luar kamarnya, lantas di samping tempat tidurnya, serta selanjutnya ia tidur di sampingnya. Si ular sangatlah menyintai gadis itu, serta mengerti kalaupun dia rindukan keluarganya, serta menginzinkan sang bungsu buat pergi datang mereka dengan kriteria bakal kembali saat malam yang serupa.
Tapi di saat balik ke rumah, ke-2 saudarinya jadi iri dapat kebahagiaan sang bungsu serta memaksa buat tinggal satu malam kembali. Sekembalinya ke kastil, sang bungsu tak mendapatkan ular akan tetapi pribadi pangeran ganteng yang mati lantaran patah semangat. Banyak yang omong kalaupun kejadian ini merupakan Beauty and the Beast vs Rusia, tapi dengan akhir yang ironis.
Comments
Post a Comment