Untuk mereka yang terlatih naik bis malam, narasi seram ini dapat menjadi pelajaran selalu untuk waspada serta berdoa. Narasi seram ini mengenai dua mahasiswi elok yang mengangsu pengetahuan di kota murid. Sebutlah Rani serta Ira.
Hari itu hari Jumat saat sore. Mereka barusan merampungkan Ujian Akhir Semester (UAS) di kampusnya. Jadi mahasiswi rantau, Rani menyampaikan maksudnya terhadap Ira mau menggunakan berlibur waktu UAS secara pulang daerah.
Bukanlah tunggu esok pagi, Rani mau malam itu juga dapat pulang ke daerah halamannya. Ira sempat melarang, dengan argumen hari udah malam. Manalagi Rani dapat pulang daerah gunakan bis malam. Tapi Rani lantas selalu memaksakan.
Rani lantas langsung merapikan barang-barangnya. Tidak berasa waktu memberikan waktu 21.00 WIB. Waktu itu Rani mengharap Ira mengantarkannya ke terminal. Meski sebenarnya waktu itu Ira udah nampak mengantuk lantaran kecapekan berakhir berkegiatan siang harinya.
Sekejap ke-2 nya pergi ke terminal, yang cuma punya jarak lebih kurang 15 menit dari kost-kostan mereka. Saat datang keadaan terminal udah sunyi. Nampak cuma sebagian orang yang tengah tunggu mobil.
Rani putuskan tunggu bis yang bisa ditumpanginya di muka terminal. Pertimbangannya, suasanya dalam terminal sangatlah sepi.
Cuma sekejap, bis yang bisa ditumpangi Rani datang. Rani lantas berpamintan terhadap Ira serta ucapkan terima kasih sudah mengantarkannya.
"Berhati-hati ya Ran, kasih info sepanjang perjalanan," kata Ira.
"Iya Ra, kamu pula berhati-hati, kelak saya kasih info dech," jawab Rani.
Ira memandang terang kawan dekatnya itu memakai bus. Dia lantas duduk pada sisi bangku belakang. Meski sebenarnya pada sisi depan masih ada banyak bangku yang kosong. Ira pikirkan barangkali Rani mau duduk di bangku belakang. Ira sedikit bertanya-tanya dengan bis itu. Selain situasi lampunya yang gelap, dia memandang si pengemudi cuma termenung saja. Tidak cuma itu, Ira lantas tidak memandang kondektur di bis itu.
Tidak berapakah lama bis lantas meluncur. Ira melambai-lambaikan tangan mengarah Rani. Tapi Rani tidak memandangnya. Bis yang bawa Rani lantas raib dari penglihatan Ira. Perjalanan Rani diperhitungkan dapat memakan banyak waktu lebih kurang 2 jam untuk hingga sampai di daerah halamannya.
Ira lantas lantas putuskan balik ke kost-an. Barusan Ira mau menghidupkan mesin motornya, dia merasai sekujur badannya bergidik yang tak biasa. Ira pikirkan hal demikian lantaran dia gunakan jaket yang tipis, maka dari itu berasa dingin terserang angin malam. Dia lantas lalu langsung pulang ke kostannya.
Datang di muka kost-an, Ira dikait penjaga kost-an. Dia lalu menaruh sepeda motornya di daerah yang sudah disiapkan. Datang dalam info, Ira langsung tiduran di kasur, sebab merasa udah ngantuk. Tapi sebelumnya tidur, dia ambil HP-nya bermaksud bertanya info Rani.
Ira lantas lalu berkirim WA ke Rani. Tapi tidak kungjung memperoleh balasan. Lama dinanti-nanti tidak kungjung ada balasan. Tidak berasa Ira lantas tertidur lelap.
Waktu memberikan waktu 00.00 WIB. Saat larut malam tersebut, Ira dicengangkan dengan suara pintu kamarnya yang diketok dengan keras. Dia berasa sedikit dongkol, lantaran tidurnya terusik. Manalagi ini masih tengah malam.
Sedikti lemas, Ira lantas langsung ketujuan pintu kamar lalu membuka. Begitu terkejut, saat disaksikan dibalik pintu kamar, nyatanya Rani. "Bukanlah Rani udah pulang, semestinya telah tiba, ko ini jadi ada di tempat ini kembali," tutur Ira dalam hati.
Ada hati risau yang dirasa Ira. Karena Rani nampak menangis. Parasnya lantas pucat seperti ketakutan.
Comments
Post a Comment