Dalam cerita Grimm bersaudara ini, dikisahkan jika ada satu ekor babi rimba yang mengancam kerajaan yang miskin. Dalam keputusasaan, si raja tawarkan putri salah satu ke siapa saja yang sanggup membunuh binatang itu.
Dua saudara juga siap menolong raja; satu karena tinggi hati dan lainnya karena ikhlas ingin membantu. Di rimba, si adik berjumpa kurcaci yang bisa rasakan ketulusan di hatinya, lalu memberikannya tombak ajaib yang sanggup membunuh sang babi rimba. Betul saja, saat si adik mendapati babi rimba itu, dia langsung membunuhnya.
Saat kembali lagi ke kerajaan, si adik menyaksikan saudaranya sedang minum dalam suatu warung minuman. Menyaksikan jika adiknya sudah memenangi rintangan, si kakak menawarinya anggur untuk rayakan kesuksesannya.
Sesudah adiknya mabok, si kakak membunuhnya dan memendam mayatnya di bawah jembatan, saat sebelum bawa jasad babi rimba ke raja dan mengeklaim si putri. Adiknya, ucapnya, terbunuh saat bertanding dengan babi rimba.
Si kakak dan istri anyarnya hidup berbahagia sepanjang tahun, sampai seorang pengembara mendapati tulang yang lapuk, lalu dia menjadikan alat musik. Rupanya, tulang itu ialah tulang si adik, dan saat sang pengembara meniupnya, tulang itu mulai menyanyikan lagu pembunuhan yang menakutkan.
Pengembara bawa alat musiknya ke raja, langsung memerintah tanah di bawah jembatan untuk dikeduk dan mendapati rangka si adik. Sebagai hukuman, si kakak dijahit ke karung dan dibuang ke laut untuk ditenggelamkan.
Comments
Post a Comment