Narasi ini dihadapi oleh Putri (21 tahun) di tanggal 9 Maret 2016. Ia merupakan orang SPG dalam sebuah mall terkenal di kota Semarang.
Waktu itu merupakan hari mula Putri bekerja jadi SPG dalam sebuah mall terkenal di kota Semarang. Seperti SPG umumnya, dia selalu berhias dengan elok untuk memicu minat konsumen. Tidak berasa waktu itu jam udah memberikan jam 21:00 malam. Putri nampak sangatlah penat, kemungkinan Putri belum biasa dengan tugas anyarnya itu.
Malam itu kondisi jalan di muka mall masih tetap ramai, sangat banyak kendaraan yang berakhir lalang di kitaran mall. Saat dia pengen pulang, ada orang pemuda yang kawan seprofesinya menjajakan tumpangan, "Udah malem, tidak baik anak cewek pulang sendirian. Yok saya anter!", tangkisnya.
Tapi secara lembut Putri menampik penawaran itu, "Iya, lain waktu ya. Saya naik angkot saja", jawab Putri.
Dengan penuh ketulusan pemuda itu menjawab "Iya, tetapi berhati-hati ya di jalan", serta lekas pergi tinggalkan Putri.
Sesaat berlalu suatu angkot lewat serta stop didepan Putri. Tiada berpikir panjang Putri langsung naik serta duduk di bangku angkot. Waktu itu ada 6 penumpang yang berada pada dalam angkot, supir, Putri, serta empat orang penumpang lain.
Udara dalam angkot terasa panas serta sesak, serta kadang-kadang bebauan anyir serta busuk tercium. Seperti itu yang dirasa Putri. Sepanjang diperjalanan, Putri lagi tutup hidungnya lantaran kian lama berbau itu kian menyerang. Anehnya, ke-4 penumpang lainnya cuman menunduk tiada gestur seakan tidak berasa terusik dengan berbau busuk itu.
Lantaran tak tahan kembali dengan bebauan itu, Putri menetapkan untuk stop di tengahnya jalan. Sehabis angkot itu stop, Putri langsung keluar serta selekasnya berikan uang terhadap si supir. Tetapi bukanlah terima uang, supir itu jadi menampiknya, "Tak usah! Maaf atas ketertidaknyamanan angkot saya. Angkot saya sudah memang berbau mulai sejak kecelakaan minggu sebelumnya", tutur si pengemudi sambil dengan perlahan-lahan melihat mengarah Putri.
Serta ASTAGA!!! Begitu terkagetnya Putri di saat memandang muka sang pengemudi angkot itu rupanya remuk beberapa. Serta di saat angkot itu perlahan melesat tinggalkan Putri, pula tampak ke-4 orang penumpang barusan badannya penuh darah serta nampak sangatlah mencekam. Putri coba berteriak, tapi seakan ada tangan yang menahan mulutnya.
Di saat angkot berhantu itu udah lenyap, baru Putri dapat berteriak dengan cepat, maka dari itu penduduk di kitaran banyak yang datang mendatanginya.
Comments
Post a Comment