Namaku Hartati, orang janda tiada anak yang baru setahun di tinggal suami lantaran kecelakaan saat almarhumah suami mencari nafkah jadi sopir ojek online. Kehidupanku yang dulu terasa manis dan penuh warna tiba- ada jadi gelap dan tidak bergairah, perasaan sedih yang bekepanjangan membuatku seakan hidup malas mati tak ingin sehabis sejak kehilangan lelaki terkasihku.
Ku susuri jalan setapak dengan lunglai, saya yang dulu hidup berkecukupan saat ini buat penuhi segala kebutuhan hidupku saat ini harus bekerja jadi kasir pada sebuah toko swalayan, dengan umurku masih yang termasuk muda, muka cantik dan tubuhku yang tinggi langsing setidaknya saya tidak sulit mencari pekerjaan, akan tetapi dengan punyai ijazah SMA pekerjaan jadi kasir pula untukku sudahlah cukup, yang harus saya tidak kelaparan.
Saat saya jalan sekaligus melamun, saya dengar nada erangan kesakitan dari 1 ekor kucing, kucing itu warna hitam pekat akan tetapi cidera di perutnya yang mengeluarkan darah membuatku kasihan dan mau menolongnya. Entahlah siapakah yang begitu tahan lukai seekor kucing yang tidak punyai daya. Ku angkat kucing yang cidera itu dan kubawa pulang kerumah, sesampai dalam rumah saya sesegera membersihkan cideranya dan membubuhinya dengan obat, selepas sejenak kucing itu pula tertidur selepas kuberi makan.
Selepas sekian waktu cidera di perut kucing itu dapat menjadi kering, dan kelanjutannnya sembuh meskipun meninggalkan tersisa cidera, lantaran saya mengawasinya dengan disiplin setiap hari. Lantaran tidaklah sampai hati buat mengembalikannya ke jalanan kelanjutannnya kucing itu pula syah kupelihara.
Saya yang biasa larut dalam duka cita kelanjutannnya terasa bahagia dan terhibur lantaran ada kucing hitam di rumahku. Kucing itu kuberi nama Sakti, entahlah kenapa saya begitu menggemari nama itu,dan kucing itu pula nampaknya selalu ketahui apa yang ku ungkapkan.
Malam itu saya tertidur dengan nyenyak selepas selama seharian bekerja, akan tetapi saya tersadarkan saat terasa tubuhku tengah disentuh orang, saya yang terkejut upaya membuka mata, akan tetapi jangankan buat membuka mata bahkan sekedar utk gerakkan badanku saya tidak punyai daya, tubuhku seperti terikat dan cuma bisa rasakan tidak bisa melawan.
Tangan mistik itu lagi bergerak meraba- raba tubuhku, semakin lama kian nakal, gunung kembarku di remas-remasnya hingga sampai saya mengulet, mau membuka mata akan tetapi tidak bisa, tangan itu lagi bergerak liar hingga sampai kebagian sensitifku sejauh sejenak, saya menjerit kecil hingga sampai kelanjutannnya saya terasa tubuhku di tindih orang, pribadi mistik itu membuka kedua pahaku dan ambil mahkotaku, hingga sampai kelanjutannnya kurasakan kesan-kesan mempesona yang sudah lama tidak kurasakan sehabis sejak suamiku meninggal duniakanku. Dengan hati penat saya pula tertidur kembali, ku sangka itu cuman sebuah mimpi. Hampir setiap malam saya mengallami insiden yang mirip, terasa di cumbu orang akan tetapi tidak bisa lihat punyai bentuk, saya pula menikmatinya meskipun sebetulnya saya terasa sedikit takut.
Hingga sampai satu pagi saya alami perutku mual, ku menganggapnya cuma masuk angin hingga sampai ku biarkan saja, cuman ku olesi perutku dengan minyak kayu putih. Saya terkejut saat lihat kalender di depanku, saya terlambat datang bulan hampir tiga minggu, dan hati mual ini selalu datang setiap pagi.
Saya periksa diri ke puskesmas, akan tetapi saya terkejut saat dokter berikan sebuah alat tes kehamilan, saya keukeh menjawab kalau saya kemungkinannya kecil hamil, lantaran saya orang janda dan tidak berkaitan badan dengan siapa selain almarhumah suamiku.
Akan tetapi rasa waswas ada saat ingat insiden yang kualami hampir setiap malam, apa peluang saya bisa hamil lantaran mimpi ?
Faktanya saya memanglah positif hamil, saya kegugupan bagaimana lawan kasus ini, mau mengharap pertanggung jawaban akan tetapi pada siapa, saya bahkan tidak mengetahui siapa yang sudah menyentuhku setiap malam.hingga sampai tersirat dalam hati mau menggugurkan kandunganku, rasa sedih dan sesal membuatku sedikit depresi hingga sampai kelanjutannnya saya dikeluarkan dari pekerjaanku.
Kucing itu tiba-tiba serangku dan gempur gelas berisi obat ramuan penggugur kandungan yang kudapat dari paraji.
Kucing itu tampak serius benci, dia menatapku dengan pandangan yang amat menakutkan.
Sama dengan mimpi saat ku dengar nada kucing itu tidak serupa seperti nada manusia.
"Jangan nahasi anakku, atau kau dapat terima membuat!"
Saya cuma termenung dengarnya kucubit tanganku biar saya yakin kalau itu bukan mimpi, ahh sakit. Punyai makna ini riel dan bukan cuma mimpi, akan tetapi bagaimana mungkin saya hamil oleh seekor kucing ?
Comments
Post a Comment