Share kejadian Narasi mistik lebih kurang Jembatan Cangar, Mojokerto brosis. Kelompok Narasi Lajur Wingit Serta Mengerikan Cangar Mojokerto. Narasi ini lengkapi kejadian awal kalinya terkait keangkeran serta mistik di jalanan Cangar, Bumiaji, Batu. Untuk brosis di Surabaya serta sekelilingnya pastilah tahu dengan touring ketujuan lokasi Cangar yang fantastis, sejuk serta simpan kejadian mistik. "Cangar "sendiri berarti "ditinggalkan sendirian" atau dibaca pula "Gahar " yang berarti bagus tapi mencekam. Berikut narasi mistik diseputar jembatan cangar brosis.
Narasi dicatat oleh mbak Amy Puji Lestari serta Cak Munif penunggu warung munivmotoblog yang boncengan dengan Honda Vario 125 tengah pulang dari pergi dari Batu. Wajar mereka berdua memanglah tinggal di kitaran Pacet maka dari itu kadang-kadang melintasi lajur yang áduhai itu. Berikut kejadiannya yang ada kandungan bagian mistik, membikin bulu-bulu kuduk berdiri serta rasa-rasa mencekam brosis. Tulisan ini diterbitkan di web facebook di tanggal 27 Maret 2017.
Narasi ini diawali sabtu (25/3) pagi tempo hari, suami ngajak saya serta sang kecil jalan2 naik motor ke Batu Malang, kita ber-3 pergi dari rumah lebih kurang jam 9,30 WIB dari Pacet serta hingga sampai Batu lebih kurang jam 10:30 WIB, arah jalan2 sebenernya pengen ke air terjun, sekedar ditengah-tengah jalan saya ingin ke Rumah Warna, jadi ke air terjun nggak sehingga suami nurutin ambisi saya, sesungguhnya ia rada nggak tulus, ia sepakat lantaran ada penginnya, pengen bertambah koleksi sepatu,,,,, jam 1 kita udah selfi2 dalam rumah warna.
Seterusnya kita teruskan perjalanan ke rumah bu de q, seluruh memanglah tak sesuai dengan agenda, benar jam 16.00 WIB kita keluar rumah bu de disertai gerimis mengundang, kita teruskan saja perjalanan pulang, lantaran kita dapat melalui rimba kita takut kelak kemalaman ditengah-tengah hujan, cuaca lantas tak menyuport nich pirsawan, hujan deras bangettt, saya ikat sang kecil dengan, jaket,celana serta selimut tebal sekalian gunakan 2 mantel , kita menetapkan untuk pulang serta terjang hujan karen ituuu takut kemaleman,
Kedinginan nyata pirsawan, namun saya udah yakinkan sikecil pada keadaan hangat serta nyaman, sepanjang perjalanan pulang di kecil tidur dengan nyinyak.
Kita ber 3 telusuri jalan belokan serta tanjankan , melintasi rimba berkilo2 panjang nya, yaaaa yaaaa kita hingga sampai di pucuk gunung benar jam 17:30 WIB waktu maghrib pirsawan, kalian bisa membayangkan di jalanan sepi hujan rintik2, kabut tebal sekali jarak pandang cuma 50meter, yang terkata dalam hati cuma sholawat serta doa, dengar cerita dari cangar yang sangatlah anger serta banyak penunggunya, itu sesungguhnya realitas pirsawan bukan cerita kembali,
Di sejauh jalan seluruh,,,,,,,,,,(tidak dapat saya jelaskan) memandang mengarah kita, sekedar tak terang pirsawan, lantaran ketika itu tengah kabut tebal, jalan menikung benar ada pohon besar dari sisi jalan suami saya omong di sana ada orang besar tengah melambai-lambaikan tangan, (seperti pribadi gend3ruwo) sekedar ketika itu saya serasi nggak saksikan, suami omong ketika itu pengelihatannya rada kabur,serta anehnya jalan yang arah ke jurang itu jelas sekali, bila jalan yang sesungguhnya seperti pengen masuk ke jurang, kalian dapat membayangkan saja, contoh berlangsung apa2 di kita barangkali nggak ada yang ketahui terkecuali Allah, … Lain kesempatan gak boleh diperjalanan ya bila maghrib2,,,,
Sehabis dari pemandian air panas Cangar daan benar jam 17:30 WIB panorama telah mulai masuk di waktu malam, suara ciri khas pucuk gunung kian berasa, udara dingin menyelimutinya sampai ke tulang… Seluruh diawalii di saat perjalanan ketujuan dari pemandian air panas Cangar ketujuan Pacet. Yang harus dimengerti lajur yang kita lintasi ini terlalu ekstreem terjal, belokan tajam serta berkabut.
Di google map lajur yang kita lintasi diketinggian 1200 dpl.. Petang mendekati serta kabut tebal jarak pandang cuma 1 meter…. Sebagai seram bukan tindakan manusia nya namun tindakan penghuni sepanjang jalan itu. Keadaan kian mengerikan sehabis jembatan kembar yang memotong lembah brantas.. Kabut kian tebal serta tidak orangpun yang kita dapati waktu itu.. Cuma ada kabut serta suara deru angin di pucuk gunung.
Saya yang nota bene- nya kerap melalui situ ingat yang mana kelokan serta yang mana jalan lempeng. Maka dari itu serasi ada di dalam tebing selayaknya itu jalan kekanan, akan tetapi pada penglihatan saya nampak jalan lempeng yang nampak. Dengan hati yang tenang saya beranikan tidak untuk mengikut jalan lempeng barusan serta saya pelan-pelan kelokan sopir ke kanan…
Serta rupanya sehabis melewatu itu macam ada hentakan dalam dada seperti melintasi sebuah dimensi area lain… Serta betul saya saksikan dispion… bila saya lempeng barusan mempunyai arti udah masuk ke jurang yang tidak tahu dapat dibawa ke mana sama makhluk penghuni Cangar…. Momen mengerikan bukan sekedar ini, seluruh berasal dari kabut yang kian hitam serta pekat… Cuaca kian dingin serta kita seperti udah di atas awan… Seluruh nampak putih serta gelap… Ada pohon besar yang di sebelahnya ada pribadi dengan tubuh tinggi besar rambut panjang serta muka yang tak nampak. Tapi terang matanya tak seukur kita… Besar serta merah merona…
Makhluk ini melambai-lambaikan tangan seperti pengen turut sama kita. Tapi saya pikirkan serta tak turut perhatikan secara rinci serta yang berlangsung apa, depan saya merupakan jurang yang demikian dalam serta curam… di saat anda diatasnya anda dapat memandang panorama bawah yang nampak jelas… Serta selanjutnya perjalanan seram berakhir udah sehabis masuk ke wilayah Persendian yang diaman di sana telah banyak orang yang berjualan makanan serta rest ruangan… saya menyelesaikan petualan mistik ke wilayah tersebut…
Intinya : di saat hati anda tak mantep karena itu tidak saya anjurkan maghrib atau malam melalui lajur Cangar - Pacet. Terkecuali hati sampean bersih serta baik bila nggak ada apakah apa… Lantaran masalah di tempat ini lebih terhadap masalah ghaibnya dibanding masalah manusianya… secara peristiwa arah ini benar-benar dahulunya sebagai jalan kerajaan yang sejauh jaringnya banyak ditemui mayat wafat masa penjajajahan belanda…. Maka dari itu tidaklah mengherankan kalaupun lajur ini sebagai lajur amat mengerikan diwilayah jawa timur…
Saya pernah ngedapetin soal yang dengan waktu berlibur sama kluarga.. masa itu nyaris pagi buta pengen ke pacet namun nyasar jadi melintasi jalan ini.. bertepatan om ku dapat ngelihat makhluk begituan.. ia omong di kitaran jembatan itu ada penjaganya serta buanyak sekali penghuninya.. Sampai dimobil diputerin ayat" qur'an..
Om omong ada mobil yang lain ngikutin berada di belakang namun serasi disaksikan berada di belakang nggak ada.. itu rupanya orang yang pernah kecelakaan membawa mobil.. Seram sekali benar-benar..
Ujarnya sang.. kalao melalui sana trus ada kendaraan lain di muka kita itu jangan dituruti.. cz dapat saja itu makhluk lain trus jadi membawa kita mengarah jurang..
Saya pulang ke Batu dr Mojokerto jam 9 malam. Boncengan dengan kawan. Kabut tebal serta gerimis. Karena amat tebal kabutnya, sampai2 rambu2 jalan yang menganalisis kelokan.. punya jarak satu mtr. anyar tampak disoroti lampu motor. Tak terang mana rimba mana jurang. Manalagi marka pula belumlah ada di sejauh jalan yang memotong rimba.
Beberapa kali saya serta kawan memutuskan buat turun dari motor serta memandu motor. Jalanan sangatlah tak nampak.
Yang aneh, kalau sejak dari mula-mula kabut putih tebal yang menyelimutinya.. tiba2 berpindah dengan kabut hitam mirip dengan asap dari pembakaran ban. Di kabut itu tampak belasan makhluk aneh dengan beberapa jenis bentuk tengah jalan dari arah rimba sisi kiri ketujuan jurang di sisi kanan jalan. Momen itu lagi berulangkali. Kami berdua yang benar-benar indigo kadang-kadang mesti stop membatu, tutup mata rapat2 meskipun sedikit mempunyai pengaruh di pandangan kami serta pastilah komat-kamit baca doa yang kami dapat.
Hingga sampai sebuah dahan pohon lebih kurang sebesar paha orang dewasa sejauh 3 atau 4 mtr. tumbang dengan keras tidak jauh di muka kami. Tiba-tiba kami berteriak ketakutan. Untung ada di belakang kami terkejar oleh tiga orang dengan 2 motor, mereka dari club motor. Menolong kami menyisihkan kayu itu serta menawari kami supaya berkendaraan bersama untuk keamanan.
Di saat udah menggapai jembatan cangar, saya hentikan motor tiba2.. bikin terkaget banyak anggota klub motor itu. Betul2 ada bentuk wanita muda di tengah-tengah jembatan. Rambut yang lempeng, ia pakai celana jeans hitam, berbalut vest belang2 merah serta putih.
Saya sempat pula ngalami soal.gaib yang untuk aku serta kawan ku selanjutnya masuk.jurang. Alhamdulilah Allah masih melindungi saya. Meskipun tanganku patah serta kawan ju jatuh 15m dr ketinggian. Masa itu magrib peristiwanya. Serasi saya turun mengarah pacet saya review ada mobil l300 imbuhan sama saya minim sekali yang selanjutnya saya begitu ke kiri ke arag jurang pdhal kata org ada di belakang ku nggak ada mobil melalui. Berhati-hati selalu baca solawat.
saya sempat pula ini kejadian fakta bila benar-benar lajur cangar itu benar-benar mengerikan. saya orng wilayah pacet.
selalu melalui lajur cangar bila pengen ke batu, waktu itu lagi malem pulang kerja saya serta kawan saya 2 orng pengen ke batu. dari pacet hingga sampai warung warung persendian tak ada yang aneh tpi belum hingga sampai 1km berlangsung hujan lebat serta berkabut serta saya beranikan diri untuk teruskan perjalanan secara hati2 serta pelan2
Sesudah sampai dijembatan kembar macam ada yang merhatiin tpi sya diam saja serta hingga sampai di air panas cangar saya pikirkan sia-sia kalaupun dilanjutkan lantaran kami basah kuyup, seterusnya saya turun berhati-hati tau-tau ditengah-tengah jalan ada pohon tau-tau patah momen terulang kembali kedua kalinya serta nyaris mengenai kami bertiga lantaran kami gunakan 2 motor.
Hehe.. Saya sempat pula tuch.. Jadi hingga sampai jatuh, serta anehnya saya serta kawan berboncengan saya jatuh 2x di tempat yang sama, jatuh yang sama, lain waktu lebih kurang 15-20mnit saja.
Ceritanya diawali ketika itu habis pulang kuliah saya serta tmn2 sewa pengen jalan2 ke Batu untuk ngreyen motor anyar kawanku yang blm keluar pelat nmer atau surat" apa saja. (Kita dari Mojokerto)
Singkat kata, sehabis melintasi pemandian air panas cangar di kelokan yang seperti jalan puter balik tiba2 motor yang kita kendarai tiba2 stop ditengah2 tanjakan + nikung itu, serta selanjutnya kita jatuh.
Serta untungnya kita tidak terpeleset kebawah. Seterusnya kita dibantu kawan2 yang yang lain yang ada di belakang kami. Serta kamipun stop sebentar untuk menentramkan pemikiran serta hati kita. Sehabis brhenti -+10mnt, kami menetapkan untuk kembali serta tidak menambahkan perjalanan ke Batu, serta motor lantas saya mengambil ubah (saya yang nyetir) kami lantas turun serta saya dengan kawan saya stop di sungai untuk bersihkan tubuh yang kotor selesai jatuh.
Serta anehnya stlah bersih tman saya berasa kehilangan dompet serta membawa saya kembali ke arah tempat jatuh itu, serta selanjutnya saya menurutinya, kami berdua lantas kembali, sesudah sampai tempat jatuh, momen jatuh pertama tdi terulang lagi. Seremnya jatuhnya kita sama sepertiseperti jatuhnya yv pertama! (Seperti direplay), tpi saya yang bonceng waktu saya ke-2 kalinya. Saya serta kawan saya lantas merasai keajaiban itu serta mulai bertanya2.
Serta sehabis menaikan motor tmn saya anyar sadar kalaupun dompetnya dipercayakan ke kawan yang lain. Batinku di dlm hati "mbokne ancok arek ikii"(Justkid).
Oh ya anyar inget saya. Waktu kita jatuh ke-2 kalinya, status kita kan tujuannya mencari dompet, nach dari arah Batu ada orang pakek motor supra serta memandang kita jatuh nggak dibantu jadi dya bertanya kita begini "mas nggak saksikan dompet?" (bicara di atas motornya tiada izin serta tanpa adanya keinginan untuk membantu kita yang tengah jatuh !)
Batinku pada hati "jancok wong iki ngece ta piye?". Serta dengan polosnya kamipun menjawab pertanyaannya dgn status motor nguling serta kami duduk disamping motor "mboten pak", eh org itu jadi segera pergi.
Demikian mantemans narasi mistik lebih kurang Cangar serta jembatan yang ada disitu. Mantemans bisa yakin atau mungkin tidak dengan narasi itu. Tapi yang pasti sebagai halnya makhluk ciptaan Tuhan pastilah cuma kepada-Nyalah kita mengharap pelindungan serta dijauhkan dari masalah makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
Comments
Post a Comment