Lawang Sewu memanglah tidak ada habisnya. Ya, Lawang Sewu salah satunya bangunan warisan masa Belanda yang berada di Kota Semarang, Jawa tengah.Berdiri mulai sejak tahun 1904, bangunan itu sampai detik ini masih kukuh berdiri di pusat Kota Semarang. Meski begitu, banyak narasi gelap dibalik peristiwa berdirinya.Satu diantaranya yang memikat perhatian pengunjung ialah tempat bawah tanah yang dimaksud tempat mengerikan di Lawang Sewu. Sayang, di awalnya Januari 2020 lalu tempat bawah tanah Lawang Sewu itu sempat ditutup.Salah orang pengunjung sempat merekam moment saat menjenguk gedung seribu pintu itu. "Kawan-kawan dengar banyak narasi mistik dalam tempat ini, terlebih tempat bawah tanahnya. Tetapi sayang area bawah tanahnya udah ditutup buat masyarakat tak tahu mengapa. Kemungkinan ada momen tak nikmat dari sana ya," terangkan YouTuber Yopie Riski di publikasi video di aliran YouTube-nya.Baca pula: Hari Museum Indonesia, Tamasya Lawang Sewu Dipadati PengunjungMenurut pernyataan salah orang penjaga yang malas dimaksud identitasnya, tempat bawah tanah Lawang Sewu sudah ditutup mulai sejak 2014 yang lalu. Ditutupnya tempat bawah tanah Lawang Sewu dianggap lantaran tengah saat proses pemeliharaan.Berikut sedikit kejadian peristiwa dan cerita tempat bawah tanah Lawang Sewu sebagai halnya disimpulkan MNC Portal Indonesia.
SejarahRuang bawah tanah Lawang Sewu sebelumnya dibuat pada era pemerintahan penjajah Belanda. Bangunan itu ditujukan jadi saluran buangan air.Tapi, mulai sejak diambilalih oleh pemerintahan Jepang di tahun 1942, area bawah tanah dialih fungsi menjadi penjara bawah tanah sekalian tempat pembantaian masyarakat pribumi atau tentara Belanda waktu itu.Saat itu, di saat Jepang berkuasa atas bangunan Lawang Sewu, mereka bikin 3 buah penjara dengan rincian tidak serupa. Pertama, penjara jongkok (memiliki ukuran tinggi 0,5 mtr., di mana beberapa tahanan mesti jongkok dengan diisi air sampai hanya leher), penjara berdiri (memiliki ukuran 1x1 mtr. yang diisikan oleh 7-8 orang dengan berdiri berdempetan).
Cerita
Kemunculan area bawah tanah Lawang Sewu acapkali dipautkan dengan cerita yang diturunkan secara temurun. Kabarnya, area bawah tanah Lawang Sewu bisa tembus sampai ke Laut Jawa. Tapi, masalah ini ditangkis oleh satu diantaranya peminat cagar budaya Semarang, Tjahjono Raharjo.
Menurut Tjahjono, cerita itu wujud salah ijtihad beberapa orang yang udah terlanjur menebar luas. Dia berkata, tempat bawah tanah Lawang Sewu sekedar bangunan lantai paling dasar biasa kreasi arsitek tempo dahulu.
Lepas apa saja itu, area bawah tanah Lawang Sewu selalu tersisa mistik dan memantik rasa ingin tahu buat turis yang datang bangunan itu.
Comments
Post a Comment