DUA hari yang lalu, siluet manusia bertanduk nampak di dekat gedung tua sisa pabrik gula di kampung Kedung Selo. Menurut kesaksian masyarakat, sempat tercium berbau amis darah dari dalam gedung. Lantas kedengar raungan beberapa suara, susul dijumpainya dua korban mati dari masyarakat di kitaran tempat.
Momen itu diawali waktu tiga masyarakat kampung yang baru pulang bercocok tanam, dengar dentuman keras seperti bunyi letusan meriam. Mendekati malam, waktu mendadak turun hujan lebat. Dan waktu ke-3 nya dekati tempat gedung, insiden apes itu juga berlangsung.
Pakde Harso jadi kades, mengharap polisi memeriksa momen yang mencurigakan orang itu. Lebih, dua masyarakat kampungnya jadi korban dan seorang kembali tengah melalui perawatan moral gara-gara trauma.
Keresahan Pakde Harso, membuat turut menolong kepolisian memeriksa insiden itu. Dia coba mengharap info dari Karyono, hanya satu saksi yang selamat.
Badan Karyono bergetar bagus, waktu Pakde Harso ajukan pertanyaan momen mengenaskan itu. Mulutnya kaku dan parasnya sekejap pucat pasi. Dia coba buka mulutnya, akan tetapi ujaran terhenti di tenggorokan.
"Tan..to, sa..sai..ful, te..te..wassss" suara yang keluar bibir Karyono seperti berdesis. Gak lama dia semaput sehabis mengenyam kejang-kejang. Sampai, 2 orang perawat, langsung membawakannya kembali masuk ke tempat perawatan.
Desas-desus yang tersebar dalam masyarakat semakin liar. Tertiup banyak cerita perihal gedung tua sisa pabrik gula itu yang dikenali mengerikan. Dan sebelumnya insiden itu berlangsung, masyarakat kerap memandang munculnya makhluk lembut sama dengan kuntilanak dan genderewo di situ.
Lantas dikaitkan dengan narasi kecelakaan-kecelakaan kerja di pabrik itu tempo dahulu. Di mana, terdapat sejumlah momen buruh wafat terjepit mesin, dan jatuh di atas gedung waktu pemeliharaan.
Tapi kejadian yang amat mencurigakan merupakan, insiden kematian pemilik pabrik yang ironis. Pencurian dan pembunuhan bengis yang mengenai keluarga Meneer Philip Devrijk dan seluruhnya keluarganya.
Mayat mereka di dapatkan ada di belakang pabrik dengan keadaan mengenaskan. Dengan keadaan terlilit dan badan penuh cedera potongan. Cedera yang serupa yang mengambil nyawa 2 orang masyarakat kampung, Saiful dan Tanto.
Comments
Post a Comment