Kabarnya, bila ada pasangan yang baru menikah dan akan menikah melalui jembatan ini, musibah atau musibah akan menerpa mereka.
Jembatan pengantin berada di di Dusun Klupu, Kecamatan Perlu, Kabupaten Purworejo, Jawa tengah. Jembatan ini sebagai penyambung di antara Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen. Jembatan ini mempunyai dogma oleh warga di tempat yang dipercayai secara turun-temurun.
Berdasar pengamatan Solopos.com lewat saluran Youtube JAHYUNK ROSSO dengan judul video "MISTERI JEMBATAN PENGANTIN DESA KLEPU KECAMATAN BUTUH PURWOREJO", Kamis (4/11/2021), dogma yang berkembang di kelompok masyarakat di tempat ialah ada kepercayaan jika pasangan yang baru menikah atau yang hendak menikah dilarang melalui jembatan ini. Kabarnya, bila ada pasangan yang baru menikah dan akan menikah melalui jembatan ini, musibah atau musibah akan menerpa mereka.Pasangan yang baru menikah atau yang akan menikah dianjurkan untuk melalui lajur lain, selainnya lajur jembatan ini. Tetapi jika berkemauan melalui jembatan ini, mereka harus menyiapkan sesaji agar terbebas dari musibah.
Kabarnya, ada figur tidak nyata yang menanti di jembatan pengantin dan sukai mengusik pasangan pengantin baru atau yang hendak menikah saat lewat. Berdasar info dari figur religius di tempat, Ki Ageng Maulana Fadholi menerangkan jika dahulu sempat ada wanita yang jatuh ke sungai dan wafat.
Wanita itu diperhitungkan bunuh diri karena stres dan kesepian. Selanjutnya arwahnya jadi ingin tahu dan menyebar ketakutan dan intimidasi ke beberapa orang yang bahagia, seperti pengantin baru dan pasangan yang hendak menikah.Figur tidak nyata ini dilukiskan memiliki rambut pendek dan fisik penuh cedera dan darah karena jatuh di teritori jembatan itu. Lewat media yang diputuskan oleh figur religius itu, figur hantu wanita itu berpesan tidak untuk terlalu berlebih dalam rayakan kebahagiaan, terutama untuk pasangan yang akan menikah disuruh tidak untuk menjalin cinta di tempat jembatan itu karena benar-benar beresiko.
Ki Ageng bercerita jika awalnya sempat ada kelompok dari acara pesta pernikahan yang melalui jembatan itu. Lantas pasangan penganitn baru itu alami kecelakaan kronis dan wafat.
Jembatan pengantin yang dibuat semenjak 1987 ini terhitung dalam lajur nasional dan lajur khusus di Jawa tengah sisi selatan. Jembatan ini sempat ambrol dengan rasio kecil pada 2018 kemarin. Saat ambrol, ada ukuran lubang yang ada berdiamter lebih kurang 1/2 mtr.. Oleh PPK 11 Eksekutor Jalan Nasional Daerah Wangon - Batasan Yogyakarta, lubang yang ambrol itu sudah diperbarui dengan membedah beton dengan lebar 3×1,5 mtr. karena keadaannya telah ringkih.Ambrolnya beton jembatan diperhitungkan karena beban jalan yang semakin karena bertambahnya volume dan tonase kendaraan. Sepanjang tugas membenahi jalan itu, masyarakat sekitaran turut menolong dalam menertibkan lalu lintas dengan mekanisme membuka tutup.
Comments
Post a Comment