Narasi seram di Pusara Jeruk Purut Jakarta tidak disangsikan kembali. Karena sangat horornya, sempat dibuatkan suatu film yang bercerita keangkeran pusara Jeruk Purut. Narasi seram ini disimpulkan oleh Babeh Ook, si kuncen pusara itu.
Menurut Babeh Ook, udah tiga angkatan keluarganya sebagai kuncen Pusara Jeruk Purut. Dia pertamanya jadi kuncen di tahun 1990. Lantaran amanah itu, dia lantas tinggal dalam sebuah rumah yang terletak di ruangan pusara.
Waktu beberapa puluh tahun itu, perihal-perihal seram yang tersangkut Pusara Jeruk Purut telah tidak aneh dalam hidupnya. Mulai pemunculan hantu Pastor kepala buntung sampai kuntilanak penunggu pusara Jeruk Purut.
Dia ceritakan, pertamanya memandang hantu Pastor kepala buntung di tahun 1997 atau tujuh tahun berakhir dianya sendiri dikasih amanah jadi kuncen pusara Jeruk Purut. Waktu itu waktu memperlihatkan lebih kurang waktu 02.00 WIB pagi hari.
Malam itu dia terjaga dari tidurnya. Perutnya mendadak merasai lapar. Tidak pikirkan panjang, dia lantas bermaksud beli nasi goreng yang terletak dipinggir jalan raya. Jaraknya lebih kurang 200 mtr. dari tempat tinggalnya. Lantaran letak tempat tinggalnya ada di dalam ruangan penyemayaman, untuk menggapai tukang nasi goreng, dia harus melintasi ruangan makan lebih dahulu.
Dia lantas memutus jalan kaki ketujuan tukang nasi goreng tiada dengan bekal lampu penarangan. Waktu itu sinar bulan yang redup mencahayai ruangan pusara.
Baru-baru ini mengambil langkah lebih kurang 80 mtr. dari tempat tinggalnya, Babeh Ook dikagetkan orang pria yang bawa satu ekor anjing. Pribadi pria itu tinggi. Juga bertambah tinggi dari perawakan pria Indonesia umumnya. Sama juga anjing yang dibawa pria itu. Nampak mengerikan, tinggi serta besar.
Sementara sang pria punyai paras putih bersih. Tapi waktu memandang busana yang digunakan pria itu, Babeh Ook terasa bertanya-tanya. "Busananya waktu itu serupa busana dracula yang berada pada film, kerahnya panjang serta punya warna hitam," kuak Babeh Ook.
Comments
Post a Comment