Nama sungai Cipunagara telah tidak asing untuk orang Kabupaten Subang. Sungai ini membujur dari ujung tempat Kabupaten Subang sisi selatan sampai ke laut jawa yang ada di dalam tempat Subang utara.
Saat musim penghujan datang, sungai ini acapkali menyulitkan masyarakat lantaran airnya kerap menggenang beberapa ratus rumah di tempat pantura Subang.
Tapi dibalik tragedi itu, sungai Cipunagara banyak menaruh narasi mistik. Satu diantaranya yang tersohor merupakan tersedianya kerajaan siluman buaya di sungai itu. Bagaimana kejadian itu terjadi, ini narasi seram itu berasal.
Menurut Supena, narasi seram siluman buaya di sungai Cipunagara kembali muncul saat dianya sendiri memegang sekretaris kampung dalam sebuah kampung di Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Waktu itu Supena baru terima laporan jika tetangganya barusan kehilangan anak semata-mata wayangnya yang wafat dipinggir sungai Cipunagara.
Mulai sejak kehilangan si anak, sang lelaki itu selalu melamun ditepi sungai Cipunagara. Sering pula dia berbicara sendirian lalu tersenyum. Seperti itulah beberapa hari yang dilaluinya sehabis sejak 4 bulan lalu berakhir ditinggalkan mati anak wanita semata-mata wayangnya. Perasaan menyesal di hatinya bikin getaran bagus dalam jiwanya.
Waktu itu, Supena coba menyikapi laporan kematian bocah berusia 5 tahun itu yang terbenam di sungai Cipunagara di saat tengah mencari capung dengan beberapa kawannya.
Comments
Post a Comment