Saat itu Malam Selasa, sekitaran Jam 10 Malam Saya bisa "Bencana", Motor yang Saya Kendarai mendadak Macet alias Berhenti di Satu Jalan di Wilayah yang ucapnya itu Wilayah yang Menyeramkan. Saya Telah usaha Dengan beragam Langkah untuk hidupkan Motor Tetapi tidak Sukses, Motor tidak ingin Hidup. Untungnya Saya Punyai Rekan yang Tempat tinggalnya tidak Jauh dari Wilayah itu, dengan mau tak mau Saya jalan sekalian Membimbing Motor itu sampai ke Rumah Rekan, Pada akhirnya Sayapun Memercayakan Motor Saya di Rumah Rekan Saya itu.
Sebetulnya Saya Ingin saja saat Teman Saya itu akan Mengantarkan Saya Pulang menggunakan Motornya, tetapi Cocok Saya Menyaksikan Jam Tangan Saya yang Telah memperlihatkan Jam 11 Malam Rasanya Jadi tidak Sampai hati sama Teman Saya itu, karena Rumah Saya Cukup Jauh. Pada akhirnya Saya Membulatkan tekad Untuk Pulang Sendiri, dan sesudah Saya Pikir-Pikir pada akhirnya Saya Pilih Pulang dengan Naik Angkot.
Sayapun Menanti Angkot di Tepi Jalan Khusus. Sukurnya Saya Menanti Angkot Tidak Sendirian, tetapi di Situ Telah ada Seorang Wanita tengah Baya (Nenek-Nenek Lebih Persisnya) Umurnya kemungkinan Sekitaran 63 Tahun yang sedang Menanti Angkot. Keliatannya Ia Habis Berbelanja, Masalahnya Ia bawa Plastik Kemresek Hitam Besar.
Saat itu Saya menduga di Dalam Plastik Kemresek itu Didalamnya Kepala Orang, Hiiiyy.. tetapi Rupanya itu Didalamnya Buah-Buahan, Ya Saya Tahu Masalahnya tuch Nenek Ambil Jeruk dari Plastik Kemresek itu dan Mengkonsumsinya Sekalian Menanti Angkot Tiba.
Telah Nyaris 30 Menit Saya dan sang Nenek Menanti Angkot Tiba, tetapi Tidak ada Satu juga Angkot yang Muncul. Memang umumnya Angkot Bekerja cuman Sampai Jam 22.00 Paling Malam, tetapi Entahlah Mengapa Saya Berasa Percaya Jika Masih tetap ada Angkot yang hendak Bawa Saya Pulang.
Sesudah Kurang Lebih 40 Menit Menanti, Pada akhirnya Angkot yang Dinanti-nantikan Ada, Satu Hal yang tidak Umum terjadi di Jam-Jam semacam ini Masih tetap ada Angkot yang Bekerja.
Lalu Naiklah Saya dan sang Nenek ke Dalam Angkot, di Dalam Angkot itu Berisi 2 Orang, 1 Orang Supir dan 1 Orang Penumpang Lain yakni Seorang Wanita Elok, Rambutnya Panjang, Menggunakan Baju Warna Putih.
Saya berpikiran "Aneh Sekali, Seorang Wanita Elok Kenakan pakaian Putih tengah Malam ini Naik Angkot?, Tetapi Saya Tidak Ingin Melanjutkan Apa yang telah ada di Pemikiran, Meskipun Bulu-bulu Kuduk Mulai Bergidik.
Situasi di Dalam Angkot itu Sunyi dan Senyap.
Sang Supir cuman Menyupir tanpa Melihat atau Berbicara Sedikitpun. Langkah Menyupirnya Condong Kasar dan Mekebut. Begitupun Wanita Elok itu, Ia cuman Duduk Diam, Membisu seperti Patung dengan Kepala yang Selalu Menunduk dan Rambut Panjangnya yang Menjuntai ke Bawah tutup Mukanya, ditambahkan lagi tercium Wewangian Harum Bunga tertentu dalam Angkot, membuat Situasi makin Menakutkan. Pikirankupun jadi tidak Karuan. Kusaksikan sang Nenek berlaku Biasa-Biasa saja, Ia tidak rasakan kejanggalan Sedikitpun yang berada di Dalam Angkot itu. Sayapun jadi Tidak Sabar Ingin Cepat Sampai Rumah.
Pada akhirnya Angkot Sampai di Jalan Pertigaan yang Biasa Saya Turun. Sayapun Turun di Situ, Anehnya sang Nenekpun turut Juga turun. Saya lalu Bayar Biaya Angkot itu, Saya memberikan Uang Rp 5000 ke Supir karena Saya Tahu memang Biayanya Begitu, dan sang Supir Diam Saja Saat Terima Uang Biaya dari Saya, tanpa Berbicara Sepatah Katapun. Dalam Hati Saya berbicara "Supir ini Aneh dan benar-benar Misteri sekali."
Kusaksikan Sang Nenek Keluarkan Selembar Uang 50 Beberapa ribu dari Kantongnya (Kemungkinan tinggal Satu Helai Uang 50 Beberapa ribu itu yang Ia Punyai) untuk Bayar Angkot. Sang Nenek lalu Memberi Lembar Uang Rp 50 Ribu Terakhir kalinya itu ke Supir lewat Jendela Pintu Depan Angkot dan Menanti Kembalian Biayanya, tetapi sang Supir itu masih tetap Cuman Diam saja, Membisu seperti Patung, tidak Pernah Berbicara Sedikitpun. Benar-benar Supir yang paling Aneh dan Misteri.
Sampai Pada akhirnya Hal yang "Menakutkan" Buat sang Nenekpun terjadi, Supir yang Misteri itu Langsung Tancap Gas alias Ngacir Sengacir-ngacirnya. Angkotpun Melejit Kuat selanjutnya Lenyap di Kegelapan Malam, Tinggalkan sang Nenek tanpa Kembalikan Uang Kembalian sang Nenek. Dengan Hati yang teramat Jengkel Nenek itu Berteriak :
"DASAR SUPIR SETAAAAAAAAANNNN !!!!
Comments
Post a Comment